Mohon tunggu...
xiaoxin
xiaoxin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

~

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Barongan Bambu Vs Barongan Wifi

8 September 2024   14:04 Diperbarui: 8 September 2024   14:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barongan Pring (baca: bambu) kata orang Dau itu "rumpun bambu atau gerombolan bambu yang hidup di daerah aliran sungai" kalau Barongan Wifi "gerombolan tiang kabel wifi milik berbagai macam provider di daerah pinggir jalan"

3 Persamaan Barongan Bambu dan Barongan Wifi

  • Hidup Secara Bergerombol
  • Semrawut (tidak rapi)
  • Bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis

Mari bahas keduanya!

  • Hidup secara bergerombol

Bambu biasa hidup secara bergerombol dimanapun, tapi sering kita jumpai pada daerah aliran sungai, ladang, bahkan ditempat dengan kontur tanah yang ekstrem bambu juga bisa hidup. Bambu termasuk tumbuhan mudah hidup dimanapun.

Tiang kabel wifi juga hidup bergerombol disepanjang jalan. Bebas mau jalan raya lintas kota sampai jalan kampung yang lebarnya hanya 2 meter. Tiang kabel wifi mampu bertahan hidup diberbagai cuaca dan geografis, asal tidak tiba-tiba dicongkel oleh warga yang merasa terganggu.

  • Semrawut (tidak rapi)

Secara umum tunas bambu bisa hidup tanpa harus dibudidayakan khususnya yang tumbuh di daerah aliran sungai. Tunasnya tumbuh disekeliling bambu dewasa, sehingga menambah kesan semrawutnya. Belum lagi daun kering yang berserakan. Sangat tidak rapi.

Secara umum tiang kabel wifi juga bisa tumbuh seenaknya dipinggir jalan, selama masih muat segera gali tanahnya dan "cor" tiangnya beres. Ditambah berbagai sambungan kabel yang saling bersilangan dan bergelantungan antar provider menambah estetika ketika difoto.

  • Bermanfaat dan Memiliki Nilai Ekonomis

Tentu bambu memiliki banyak manfaat, selain bagian batangnya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, tiang umbul-umbul agustusan, alat music, dan aneka kerajian, tunas mudanya atau rebung bisa dijadikan bahan masakan sepeti sayur lodeh dan lumpia. Bambu yang tumbuh di daerah aliran sungai juga berbanfaat untuk mencegah erosi karena mampu menahan air yang dimengalir di atas permukaan tanah dan menahan air yang meresap ke dalam tanah. Jadi dapat disimpulkan selain bermanfaat, bambu juga sangat "cuan".

Bagaimana dengan barongan wifi, tentu sangat bermanfaat karena hadirnya layanan wifi dari berbagai provider dengan harga bersaing sangat memudahkan masyarat untuk memperoleh berbagai layanan internet dengan harga yang sesuai masing-masing kantong. Tidak hanya layanan internet warga desa juga dapat merasakan tayangan televisi dari berbagai manca negara. Semakin banyak tiang yang bergerombol dalam satu titik, semakin banyak pilihan provider yang bisa kita pilih. Tentu menyenangkan bukan?

Kalau ditanya apa perbedaannya, bisa dijawab secara singkat dan tepat dan pasti banyak yang setuju. Barongan Bambu makin kesini makin berkurang, Barongan Wifi makin kesini makin bertambah.

Saran saja misal ada tetangga yang ngeluh rumahnya ketutupan barongan wifi silakan menghubungi masing-masing provider yang bergerombol itu, karena bukan salahnya pemerintah.

Kesimpulannya semua ada manfaatnya. Kalaupun ada kesimpulan lain silakan. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun