[caption id="attachment_166127" align="alignleft" width="240" caption="dalje.com"][/caption] Ada serangan virus baru hari-hari ini yang melanda seluruh dunia. Dari mulai Pengangguran sampai Pengusaha terkenal, dari Pemulung (benar ngak ya) sampai Presiden, dari orang Indonesia sampai orang Inggris, Dalam Negeri dan Luar Negeri, Pria maupun wanita bahkan anak-anak sekalipun, sedang terkena wabah demam , yaitu WC2010 Fever. Demam yang satu bulan ini menjangkiti seluruh planet bumi, dan dengan sadar dinikmati oleh penderitanya. Serangan dari WC2010 Fever mempunyai gejala : mata sembab ketika siang hari, penderita sering berteriak ketika malam menjelang bahkan pada dini hari, menyebabkan penderitanya suka bergerombol, berpakaian warna warni, bahkan gejala akut , ditunjukan dengan mengecat muka mereka dan memukul barang-barang yang mengeluarkan bunyi keras. Berbagai analis sedang mengadakan analisa mendalam bahkan pada paranormal negeri ini ikut serta dalam menganalisa serangan WC2010 ini. Virus ini di Indonesia terkenal dengan sebutan GiBol. Serangan sudah dimulai dari tahun 1930 dengan berbagai varian dengan varian terakhir adalah WC2010, yang bersumber dari benua Afrika tepatnya di Afrika Selatan. Negeri yang dikenal dengan politik Apartheid dimasa lalu , dan merupakan Negara yang tingkat kriminalitasnya tinggi. Tidak usah kawatir dengan serangan WC2010 , karena beberapa orang malah menikmatinya. Para Pengusaha malah meraup untung dengan penjualan beberapa merchandise, bahkan hak menyiarkan secara langsung dari Afrika Selatan, ya itulah World Cup 2010 atau Piala Dunia 2010. Saya kok pengin melihat FIFA WC 2010 dari beberapa sisi , dari sisi Poleksosbud, meminjam instilah era Soeharto gitu loh, Politik ,Ekonomi , Sosial dan Budaya. Mengapa? Karena Piala dunia seperti kue manis yang diperebutkan orang, seperti gadis cantik yang suka dilirik pria, bahkan sekarang menjadi pria macho yang dilirik kaum hawa. Politik. Apa isu politik bila dikaitkan dengan Piala dunia ? ternyata Piala Dunia juga menjadi daya tarik dari sisi politik. Mulai tahun 1970 terjadi tarik menarik antara FIFA dan UEFA, tahun tersebut FIFA dipimpin oleh Joao Havelange, Seorang bisnismen Brasil, mengantikan Sir Stanley Rous, dari inggris. Tahun 1970 dominasi eropa sudah mengikis akibat berakhirnya era kolonial. Dalam kepemimpinan Havelange, Negara –negara dunia ketiga bekas Kolonial Eropa ternyata menyukai bola. Waktu itu Negara-negara afrika sedang mengucilkan Afrika Selatan, yang masih menerapkan politik Apartheid. Dengan dukungan seperempat keanggotaan FIFA yang berasal dari Afrika, Havelange ternyata bisa menekan Afrika Selatan, untuk menghentikan diskriminasi terhadap warna kulit hitam atau dikeluarkan dari keanggotaaan FIFA . Ekonomi. Sudah menjadi berita umum dimana penyelenggaraan Piala Dunia menjadi magnet khusus bagi para bisnisman dunia. Tidak heran Negara-negara di dunia berebut untuk bisa menjadi  tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia , termasuk Indonesia untuk tahun 2022. Era telekomunikasi digital, menyebabkan penyelenggara Piala Dunia akan menjadi sorotan kamera dari berbagai belahan dunia, dan itu adalah bisnis yang luar biasa, belum lagi dari berbagai hal yang menyangkut piala dunia, mulai pernak pernik merchandise , tiket menonton pertandingan secara langsung, akomodasi, komsumsi dan banyak lagi sisi ekonomi yang bisa diraih didalamnya. Tender pembuatan  untuk merchandise Piala Dunia 2010 saja memiliki nilai kontrak  112 juta US dolar, yang di outsourcing ke Perusahaan China, Shanghai Fashion Plastic Products. [caption id="attachment_166130" align="alignright" width="178" caption="wikipedia.org"][/caption] Sosial dan Budaya. Ini yang sangat menarik dari setiap penyelenggaraan Piala Dunia, sisi social budaya sepertinya menjadi suguhan menarik. Lihat pembukaan Piala Dunia Afrika Selatan, sisi budaya digarap menjadi sangat menarik melebur dengan semangat olah raga terutama sepak bola. Bagaimana sebuah maskot bisa dipilih dan memiliki arti khusus sesuai dengan budaya negara penyelenggara. Zakumi maskot WC 2010 ini , diambil dari kata ZA (afrika)  dan KUMI (sepuluh), menggunakan simbol dari leopard dengan nuansa, kuning dan hijau, warna seragam kesebelasan Afrika Selatan. Semua ulasan diatas masih berkaitan dengan Negara penyelenggara Afrika Selatan.  Bagaimana di negeri ini? Walau bukan penyelenggara ternyata Poleksosbud mengenai Piala Dunia terasa dinegeri ini, Lihat saja berita, Presiden SBY menyempatkan diri melihat langsung pembukaan dan bahkan nanti pada saat partai penutupannya. Para pengusaha mulai yang dipinggir jalan, di mal mal, di café-café, di hotel berbintang, semua kegiatan mengarah ke bisnis Piala Dunia. Juga berita Nonton bareng yang sedang mewabah pada masyarakat kita, bahkan tidak ketinggalan mereka di daerah pedesaan. Sepertinya tidak akan habis diulas mengenai Piala Dunia ini. Banyak hal yang menarik yang bisa dibicarakan, mulai prediksi hasil pertandingan, umpatan kekesalan karena tim favorit yang kalah atau bahkan karena kalah taruhan. Bagaimana Antusian anda , Kompasianer ? Ole ... ole ...ole... oleeeeeeeeeee.
Peringatan : Piala Dunia bisa menyebabkan kantuk, kurang semangat bekerja, kantong kempes dan impotensi sementara.
Salam Piala Dunia Kompasianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H