Mohon tunggu...
Hasyim Ashari
Hasyim Ashari Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa yang lahir di Indonesia

Travel Enthusiast - Broadcasting '19 - Jurnalis - IG hasyimashar23

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Inilah Faktor Utama Penyebab Tontowi Ahmad Pensiun, Tontowi: "Saya Tidak Sejelek Itu untuk Dibuang"

21 Juni 2020   10:15 Diperbarui: 21 Juni 2020   12:29 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Doc: Badmintonworld TV)

Dalam unggahan di media sosial instagram pribadinya, Tontowi mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya yang sudah mendukung dirinya selama lima belas tahun berkiprah di bulutangkis hingga pensiun. 

Tak lupa juga Tontowi berterima kasih kepada pelatihnya yakni Richard Mainaky yang sudah mendidik dirinya selama menjadi atlet hingga menorehkan prestasi. Tontowi berharap agar kejadian ini tidak dirasakan juga oleh para atlet bulutangkis lainnya dan PBSI seharusnya lebih menghargai jasa para atlet yang sudah memberikan prestasi untuk Indonesia.

Seluruh masyarakat Indonesia khususnya para pecinta bulutangkis memberikan apresiasi luar biasa terhadap Tontowi Ahmad atas kontribusi yang sudah diberikan untuk mengharumkan Indonesia di kancah dunia dan memberikan komentar sedih atas keputusan Tontowi untuk pensiun diusia terbilang cukup muda. 

Selepas dirinya pensiun, Tontowi mengatakan ingin fokus lebih dekat bersama keluarga kecilnya, karena selama berkarir menjadi atlet bulutangkis dirinya menghabiskan waktu untuk berlatih dan mempunyai waktu luang yang sedikit untuk keluarga. 

Selain itu, Tontowi ingin membangun bisnis dibidang properti yang terinspirasi oleh mertuanya yang memiliki bisnis resort dan hotel. Semoga tradisi menorehkan prestasi gemilang Tontowi Ahmad akan berlanjut ke generasi atlet muda bulutangkis lainnya  dan tidak berhenti untuk terus berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia. Terima kasih Tontowi Ahmad.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun