Tias dengan terpaksa menuruti permintaan adiknya namun dia khawatir waktu Belum azan Isya dan dia belum menunaikan salat tetapi, Saleh mengatakan Tias bisa salat di masjid kalau sudah sampai di desa seberang.
akhirnya keempat saudara kandung itu pergi meninggalkan rumah, tanpa izin dari orang tuanya untuk mempersingkat waktu perjalanan agar sampai di desa seberang tepat waktu. Saleh mengatakan satu-satunya rute tercepat adalah dengan menyeberang sungai, di dalam perjalanan mereka berpapasan dengan kakek tua yang bernama Pak Harjo yang matanya mengalami katarak.
Pak Harjo yang mengenali bahwa keempat anak itu adalah putra Ustaz Syakir dia memperingatkan mereka untuk tidak menyeberang sungai pada pada malam itu karena sangat berbahaya. namun mereka tidak menghiraukan seruan kakek itu, di tengah guyuran hujan yang deras saleh dan adik-adiknya bersih keras melanjutkan perjalanan, mereka mulai menyeberang sungai yang airnya meluap karena kondisi hujan yang begitu lebat. namun naasnya keempat kakak beradik itu terjatuh dan terseret arus sungai yang deras dan mereka menghilang.
sementara itu Ustaz Syakir dan istrinya yang baru pulang ke rumah mereka memanggil keempat anaknya namun tidak mendapat jawaban saat sang Ibu mengetuk pintu tidur kamar Azizah pintunya terbuka dan si bungsu nampak berada di sudut kamar dengan posisi menghadap ke dinding ibunya memanggil dan mendekati Azizah namun tiba-tiba Azizah berubah menjadi hantu menyeram nak ternyata itu Hanyalah ilusi sang ibu. saat Ustaz Syakir dan istrinya shalat Ibu Rika mendengar suara sayup-sayup rintian anaknya yang terus meminta tolong dan ampun.
Pak Harjo dan warga Kampung mendatangi rumah Ustaz Syakir, Pak Harjo mengingatkan Ustaz Syakir untuk selalu berdoa kepada Allah subhanahu wa taala berdoa pada Allah Mereka memberi kabar bahwa sempat bertemu dengan keempat anaknya Ustaz Syakir yang akan menyeberangi Sungai ada warga yang melihat keempat anaknya Ustaz Syakir menyeberangi Sungai dan terbawa arus derasnya air Sungai.
sementara itu ada warga lainnya yang menemukan tas Saleh di tepi sungai, Ustaz sakir dan istrinya sangat bersedih menerima kabar bahwa keempat anaknya terbawa arus sungai. keesokan harinya timsar dan warga kampung  melakukan pencarian keempat anak Ustaz Syakir dengan menyusuri Sungai. hingga akhirnya pada malam harinya mereka menemukan Saleh dalam kondisi tidak bernyawa Ustaz syakir dan istrinya sangat bersedih dan Terpukul atas kematian anak pertamanya yang bernama Saleh.
sementara itu Saleh yang terbangun di alam lain yang mirip dengan neraka yang selalu dikisahkan  dia melihat banyak sekali orang disiksa di sana, saleh juga disiksa dengan sangat keji Saleh berteriak dan merinti kesakitan. siksa neraka atas dosa yang telah diperbuat selama hidup di dunia wajahnya ditusuk dari samping menggunakan besi dengan Bara Api yang sangat panas mulutnya dikasih minuman yang sangat panas dan bau dan punggungnya ditusuk dengan kalajengking raksasa serta lidahnya dipotong menggunakan gunting. hal itu terjadi secara berulang Saleh jadi teringat dengan dosa-dosa yang telah diperbuat selama hidup di dunia.
Saleh sering membohongi Ibunya dan sering meninggalkan salat Saleh, juga menipu uang warga di kampung dengan iming-iming keuntungan besar namun uangnya tidak pernah kembali uang itu. Saleh gunakan untuk berjudi dan main togel.
Pak Harjo menjadi salah satu korban Saleh uang yang rencana dia, gunakan untuk operasi mata kataraknya habis untuk berinvestasi kepada Saleh. namun, tidak pernah kembali hingga saat ini.
sementara itu warga kembali menemukan putra kedua Ustaz Syakir yang bernama Fajar yang juga ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. saat berada di alam lain dia juga menerima siksa yang sangat pedih Fajar juga harus mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia.
Fajar merintih kesakitan, tiada tara atas siksa api neraka wajahnya dicolok, menggunakan besi dan punggungnya dipanggang oleh alat pemanas dengan api yang membara. selama hidup di dunia banyak perbuatan Fajar yang disembunyikan dari kedua orang tuanya. ternyata selama ini Fajar suka menonton film porno, suka main perempuan dan suka berzina dan juga ada Pengakuan dari warga bahwa Fajar pernah mencuri kota amal anak yatim di Kampung Sebelah.