Tangan-tangan mulai meraba
Menengok benang yang tak terpandang
Ia hilang di antara gelapnya malam
Lampu pion jadi penyaksi
Bahwa jari tak bisa apa-apa.
Benang sudah terpegang
Namun tak tahu harus di apakan
Pikiran merambat ke dalam
Sampai hilang dari pandangan mata
Tiba-tiba kata rajutan mengaung
Tak paham dari mana ia datang
Rajut.. rajut.. rajutlah akuuu...
Ia terus-terusan menghantui.
Pencarian pun di lakukan
Ternyata datangnya dari relung paling dalam
Dengan penuh gairah
Rajutan akan indah
Dan dengan tanpa keluh nan kesah.
Rajutan adalah benang kasih
Yang di satukan menjadi kisah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H