Mohon tunggu...
Abdul Bais
Abdul Bais Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa adalah aksara yang di jaras

Belajar menulis supaya ada asa yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Parfume dan Acak-acakan

13 Agustus 2022   07:26 Diperbarui: 13 Agustus 2022   07:32 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi hari dengan gairah

Hendak melaju ke salah satu tempat

Yang dipenuhi oleh segerombolan kemapanan

Ia hanya menyemprotkan parfumenya ke badan

Dan ke pakaian yang acak-acak an.

Dalam batinnya, apakah perlu?

Mungkin untuk ikut-ikut saja

Menyemprotkan parfume

Supaya tak bau.

Namun parfume atau tidak

Itu tak usah di serap

Yang perlu adalah isi dari acak-acak annya

Bukan keharuman yang sebentar.

Parfume dan acak-acak an

Adalah bentuk penyelamat dari kemurungan

Terhadap dinginnya lantai

Kemapanan bukan dari luar

Melainkan tubuh yang di atur

Supaya bersikap mapan

Adalah keharuman yang memancar dari dalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun