Masyarakat Urban pada saat ini sangat gemar mengekspresikan diri mereka melalui berbagai hal, seperti melalui hobi yang mereka gemari, melalui eksistensi mereka di sosial media, bahkan sampai baju maupun aksesoris-aksesoris pendukung lain yang mereka kenakan.Â
Seringkali outfit yang digunakan oleh seseorang menggambarkan kepribadian maupun ciri khas orang tersebut, seperti jenis baju yang biasa dipakai, pemilihan tas dan sepatu, serta aksesoris pendukung lainnya. Untuk berekspresi melalui outfit tersebut, seseorang memiliki pilihan untuk menggunakan jenis fashion yang sesuai dengan kepribadian mereka, dan mereka juga dapat memilih warna dari outfit tersebut yang sesuai dengan keinginan mereka.Â
Setiap orang memiliki preferensi yang sangat beragam terhadap warna yang mereka sukai. Apabila dihadapkan dengan pilihan yang berupa warna, maka akan menghasilkan pilihan yang begitu banyak. Inilah yang menjadi inspirasi dari PaletteWear untuk menghasilkan beragam pilihan outwear, topi, tas, dan sepatu dengan beragam warna yang dapat menjadi media bagi seseorang untuk mengekspresikan dirinya secara lebih bebas.
Nama PaletteWear sendiri terinsipirasi dari kata palette atau palet, yang merupakan alat berbentuk lempeng yang menyerupai perisai yang biasa digunakan oleh pelukis untuk menaruh berbagai warna cat, biasa disebut dengan palet warna (palette). Pemilihan nama tersebut mengandung filosofi bahwa beragam warna yang ada dapat menciptakan sebuah karya baru pada clothing dan apparel brand yang berawal dari imajinasi serta terinspirasi dari berbagai karakter yang dimiliki oleh setiap orang.
Identifikasi Peluang Bisnis
Peluang bisnis pada sektor tekstil dan garmen sangatlah menjanjikan, dimana pada bisnis ini terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk. Apabila dapat mengambil kesempatan dengan baik, dan tentunya dapat membaca kemauan konsumen melalui riset yang telah dilakukan, maka peluang pada bisnis ini sangat terbuka lebar, terlebih penulis juga telah mendapatkan pengalaman dalam melakukan pengelolaan pada brand tas spextrum, khususnya pada bidang marketing.
Hambatan Dalam Pengembangan
Hambatan dalam melakukan pengembangan bisnis ini adalah bagaimana menemukan konveksi yang tepat dan telaten dalam mengerjakan setiap produksi palettewear, serta menemukan supplier bahan baku yang memiliki kualitas serta koleksi bahan baku seperti kain yang lengkap.
Perencaanaan Business Model Canvas PaletteWear
1. Customer Segments
Customer Segments merupakan pembagian customer Palettewear menjadi kelompok-kelompok yang mempunyai perilaku dan kriteria tertentu. Sehingga Palettewear dapat memfokuskan diri dan produknya untuk melayani kelompok customer. Palettewear memiliki segmen yang luas, namun juga dapat menjadi representasi dari remaja, seniman, orang yang senang bergaul, dan pribadi yang aktif. Segmen tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan produk palettewear.
2. Value Propositions
Value Propositions dari Palettewear merupakan nilai yang ditawarkan untuk menjadi alasan tepat bagi customer memilih produk Palettewear dibandingkan dengn produk dari brand lain. Dimana sesuai dengan nama brand PaletteWear, maka produk yang dihasilkan akan Colorfull shingga konsumen dapat memiliki pilihan sesuai dengan warna yang sangat mencirikan diri mereka, Creative: bahwa dalam pembuatan produk PaletteWear sisi kreativitas sangat diperhatikan sesuai dengan para konsumen nantinya yang memiliki kesukaan terhadap produk kreatif, Imaginary Every Person Are Unique: PaletteWear percaya bahwa setiap orang adalah berbeda, sehingga mereka layak mendapatkan produk sesuai dengan karakteristik yang mewakili diri mereka.
3. Channel
Channel PaletteWear akan mendeskripsikan sebaik mungkin, mengkomunikasikan, Â dan menyampaikan Value Propositions yang PaletteWear miliki kepada Customer. Saluran tersebut berupa Instagram yang dibuat setepat mungkin sesuai dengan Value yang ditawarkan dan segmen yang disasar. Channel ini bertujuan agar mudah diakses oleh kustomer sehingga terbentuk kesadaran terhadap produk PaletteWear.
Dalam penjualan PaletteWear justru tidak terlalu berfokus pada penjualan Online, melainkan melaui offline dengan berbagai kerjasama dengan Bazaar Organizer, Event Organizer, sehingga PaletteWear justru lebih menargetkan kepada pusat-pusat keramaian seperti Mall dan pusat perbelanjaan lainnya.
4. Customer Relationship
Customer Relationship yang dilakukan oleh  PaletteWear adalah menjaga hubungan baik dengan Customer. Customer Relationship ini kedepannya akan mengikat para Customer agar menjadi pelanggan setia serta untuk meningkatkan pembelian pada produk. PaletteWear memberikan kesempatan terhadap customer untuk menampilkan foto mereka dengan PaletteWear di media pemasaran. Tentunya hanya foto terpilih yang akan ditampilkan, cara ini juga baik untuk mengkonversi customer agar mau dengan sukarela melakukan viral marketing produk kita kepada masyarakat.
5. Revenue Stream
PaletteWear akan berupaya untuk menumbuhkan modal dan peningkatan nilai brand melalui pemasukan dari setiap Customer Segment. Revenue stream ini berasal dari penjualan pada produk tas, clothing, sepatu, dan topi.
6. Key Resources
Key Resources PaletteWear berupa Resources (sumber daya) penting yang dibutuhkan agar Model Bisnis PaletteWear dapat bekerja. Key Resources tersebut berupa modal pribadi dan perbankan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penggagas PaletteWear pada dunia tekstil, serta database koneksi pada konveksi dan suppliers.
7. Key Activties
Key Activities PaletteWear merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan oleh PaletteWear agar model bisnis dapat bekerja. Kegiatan tersebut sangat erat dengan Key Resources yang sudah dideskripsikan. Dimana aktivitas tersebut berupa riset desain produk, mencari bahan baku, produksi, promosi, dan penjualan.
8. Key Partnership
Key Partnership PaletteWear merupakan rekan bisnis dan suplier yang penting agar model bisnis PaletteWear dapat bekerja. Sehingga hubungan baik dengan mereka sangat penting untuk dijaga serta ditingkatkan. Rekan bisnis tersebut berupa suppliers bahan baku, konveksi clothing, konveksi tas, konveksi topi, konveksi sepatu, dan perusahaan jasa ekspedisi
9. Cost Structure
Cost Structure pada PaletteWear akan merinci point apa saja yang menjadi beban atau pengeluaran untuk membuat model bisnis pada saat PaletteWear telah selesai melaksanakan riset. Dengan pemahaman terhadap Cost Structure ini, PaletteWear dapat mengetahui mana prioritas untuk alokasi pengeluaran dana. Secara penggambaran besar, struktur tersebut berupa pembelian bahan baku, biaya kontrak dan pembayaran konveksi Serta biaya kerjasama dengan penyelenggara event dan bazaar.
PENUTUP
       Dalam implementasi terkait brand PaletteWear ini tentu tidak akan mudah, berbagai hambatan yang ada dalam sebuah brand pada tahapan awal pembentukan akan menjadi tantangan yang besar, namun dengan persiapan yang matang serta riset dapat menjadi kekuatan dan kunci utama agar PaletteWear dapat berkembang dengan baik di masa mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI