Kajian Pengaruh Akal Budi terhadap Perkembangan Kebudayaan Masa Pra-Aksara ke Masa Sekarang

Pada hakikatnya manusia merupakan makhluk rasional atau makhluk berakal budi.Dikatakan makhluk rasional karena hanya manusia yang memiliki akal budi dari semua makhluk ciptaan lainnya. Dengan akal budi, manusia terus menggeluti dunia ini dengan berbagai macam cara untuk mencari sebab-akibat realitas dunia. Manusia disebut juga sebagai makhluk berkesadaran karena dengan kesadaran yang dimiliki, manusia dapat berbicara banyak hal tentang dan dalam realitas.

Selain sebagai makhluk yang berkesadaran ia juga adalah makhluk yang bertanya. Bertanya karena ada rasa ketidakpuasan dalam diri setelah menggeluti realitas dunia ini. Bahkan ketidakpuasan itu muncul sampai ia mempertanyakan dirinya sendiri, keberadaannya, dan dunia seluruhnya.

Dengan perkembangan dan kemajuan dalam peradaban dunia pada zaman modern yang dirasakan sampai pada zaman post modern ini, terbuka ruang kebebasan bagi manusia dalam bertindak maupun berpikir serta kebebasan untuk berpendapat. Kebebasan ini bergejolak sampai pada sikap mau berkuasa atau menguasai. Entah berkuasa untuk memperoleh sesuatu dari luar dirinya, maupun dari dalam dirinya.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk yang bebas. Sebagaimana pendapat Locke tentang kebebasan atau keadaan bebas yang dimiliki oleh setiap manusia dalam keadaan alamiah. Di sini Locke mengatakan bahwa dalam keadaan alamiah manusia adalah makhluk yang bebas merdeka. Keadaan bebas merdeka dan leluasa ini, tidak dipahami dalam arti kebebasan yang sebebas-bebasnya atau semaunya untuk mempergunakan diri dan barang-barang miliknya atau ia tidak mempunyai kebebasan untuk menghancurkan dirinya ataupun makhluk lain yang ada di sekitarnya.

Dalam keadaan alamiah ini, manusia sepenuhnya berkuasa atas harta miliknya dan segala yang ada padanya, sejauh ia berada dalam hukum alamiah tersebut. Dalam keadaan alamiah ini seseorang dengan bebas dan berkuasa penuh untuk menghukum siapa saja yang melanggar hak-hak yang dimilikinya baik itu hak hidup, hak kebebasan dan hak milik. Hukum yang diberikan itu juga harus sesuai dengan pertimbangan akal budi yang sehat dan tenang dalam memberikan hukuman kepada orang yang melakukan pelanggaran tersebut. Secara jelas Locke berasumsi bahwa hukuman itu sesuai pula dengan berat ringannya tindakan yang dibuat, demikian pula hukuman yang didapat, entah dari hukuman yang paling ringan sampai hukuman berat.

Zaman praaksara merupakan suatu periode dalam kehidupan manusia ketika mengenal tulisan. Pra aksara berasal dari kata pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara artinya tulisan. Jadi pra - aksara adalah zaman pada saat manusia belum mengenal tulisan. Praaksara disebut juga nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan.

Praaksara disebut juga nirleka, yaitu zaman tidak ada tulisan. "Nir" artinya tidak ada, dan "leka" artinya tulisan. Sedangkan manusia yang hidup pada zaman pra aksara disebut dengan nama Manusia pra aksara atau manusia purba.

Ketika pada suatu periode tertentu manusia tersebut belum mengenal tulisan maka disebut dengan zaman pra aksara. Tapi jika pada zaman tersebut manusia telah mengenal tulisan maka dapat disebut dengan zaman aksara atau zaman sejarah. Berakhirnya masa pra aksara di beberapa belahan dunia tidaklah sama. Ada yang telah mengenal tulisan sejak ribuan tahun yang lalu, namun ada pula yang baru mengenal tulisan beberapa ratus tahun lalu. Bahkan sampai saat ini masih ada sekelompok masyarakat di pedalaman yang belum mengenal tulisan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dapat berupa lingkungan geografis, kondisi sosial masyarakat dan masih banyak faktor eksternal lain yang mempengaruhinya.

Kehadiran serta Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesat serta mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. 

Kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidak dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bantu/ekstensi kemampuan diri manusia. 

Dengan penguasaan Teknologi akan dapat membuka kreativitas kita sendiri, kita harus menghapus pandangan tentang kreatif yang telah tertanam dalam kepala kita, sebab, kalau masih memikirkan kreatif dalam artian sempit, akan sulit bagi Anda untuk membuka pintu kreatifitas. Bangun tekad dalam pilihan Anda ini dan petakan definisi kreatif dari diri Anda sendiri, sertai pula dengan semua kriterianya guna mempermudah pencapaian. 

Komputer merupakan sebagai salah satu komponen penting bagi langkah membuka kreatifitas diri anda.  Kreatifitas biasanya tak datang dengan sendirinya namun harus ada respon dari sekelilingnya, sejauh mana respon otak kita dalam menerima rangsangan, Jika hidup ingin lebih dinamis maka kita dituntut untuk lebih kreatif dalam segala hal, termasuk dengan passion yang kita miliki dan kita kembangkan. Seorang peneliti dituntut lebih kreatif agar bisa menemukan hal-hal yang lebih baru, seorang desainer dituntut lebih kreatif agar bisa menciptakan karya yang unik dan menginspirasi, seorang pebisnis dituntut lebih kreatif agar tidak kalah dengan kompetitornya. Begitu seterusnya. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan kreativitas dalam diri kita. Tentu bukan persoalan yang sepele, namun harus kita latih secara rutin sehingga nantinya habit kreatif itu akan muncul dengan sendirinya tanpa dipaksa. Ibaratnya seperti gerakan reflek yang dilakukan tanpa kita menyadarinya.

Salah satu contoh manusia mengembangkan ke kreatifitasnya dengan teknologi yang ada adalah pada zaman pra aksara manusia belum mengenal tulisan, manusia belum mengenal pembagian tugas, manusia belum mengenal senjata, manusia belum mengenal cara bercocok tanam, manusia belum mengenal kepercayaan yang tetap, dll. Pada saat itu manusia masih belum mengenal teknologi yang membuat manusia pada saat itu belum bisa mengembangkan ke-kreatifitasnya dengan akal budinya. Dengan adanya akal budi dari manusia, manusia pada masa pra aksara akan lebih mudah dalam mengerjakan sesuatu hal, contohnya seperti berburu hewan, manusia dulunya hanya memakan daging hewan dan berburu dengan menggunakan batu dan tulang.

Manusia merupakan makhluk rasional, dengan itu manusia dapat membuat teknologi dari yang tidak canggih, menjadi sangat canggih seperti sekarang bahkan kemungkinan akan lebih canggih di masa depan. Dengan adanya teknologi, manusia dapat hidup bebas, seperti sekarang ini, manusia dapat berpikir menggunakan akal budinya sendiri untuk melakukan segala hal. Manusia dapat melakukan segala sesuatu tentunya dengan akal budi dari Allah, akal budi ini diberikan agar manusia purba pada masa pra - aksara yang awalnya hidup dapat mengembangkan pikirannya dan menggunakan teknologi yang ada sesuai dengan kebutuhan untuk bertahan hidup. 

Dengan adanya perkembangan IPTEK di masa sekarang ini, membuat perkembangan yang cukup pesat bagi kehidupan manusia, manusia yang sebelumnya lebih menggunakan fisik dalam pekerjaan, namun sekarang hanya sedikit pekerjaan yang hanya membutuhkan fisik saja di dalam pekerjaannya. IPTEK dibutuhkan dalam pekerjaan karena dengan adanya IPTEK, pekerjaan akan lebih mudah. Dengan adanya teknologi juga dapat mempermudah manusia untuk tetap meningkatkan ke - kreatifitasnya. Manusia cenderung dibutuhkan untuk dapat memiliki tingkat kreativitas tinggi, sehingga dituntut untuk dapat memiliki kreativitas dalam segala hal, dan mengembangkan talenta yang kita miliki.

Refleksi dan Komitmen
 Dengan adanya teknologi, teknologi dapat membuat manusia lebih mudah dalam melakukan berbagai ke kreativitasan. Sama seperti Tuhan Yesus yang telah memberikan kita akal budi agar kita sebagai ciptaan-Nya harus menjaga dan juga melestarikan ciptaan-Nya, sama seperti akal budi, kita menggunakan dan mengembangkan akal budi yang sudah kita miliki. Apabila akal budi kita tidak dijaga dan dikembangkan, maka kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, tidak menjaga dan menghargai pemberian yang sudah dipercayakan oleh Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.
dengan Perjanjian Kerja, Pegawai Pemerintah. Pembelajaran 1.Kehidupan Masyarakat Indonesia Pada Masa Pra-Aksara.
Widyaiswara Ahli Madya, Kidi,S. Sos. TEKNOLOGI DAN AKTIVITAS DALAM KEHIDUPAN MANUSIA (Sebuah Tinjauan).