Mohon tunggu...
Nicho Adrian Aghaka
Nicho Adrian Aghaka Mohon Tunggu... -

seorang pemula yang menuangkan semua rasa yang dimilikinya dalam rangkaian kata yang dia sendiri masih balita untuk menerjemahkannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekali Waktu

5 Maret 2011   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali waktu inginku memergoki harapku

untuk mengerti sang bunga yang disana

ingin mengerti akan dia

sekali waktu harapku mengejutkan impiku

untuk mengijinkan hati membuka jendela datang cinta

menjadi yang semua terbayang, menemani yang semula malang

mengubah yang dulu duka dan menyemai kasih yang dulu kabur

sekali waktu impiku mengungkap hayalku

untuk tidak pura-pura akan kata hati yang dulu tersabit bunga berduri

sekarang hatiku mengingikan bungaku mekar lagi

untuk mengharumi semua taman indah, agar hari menjadi sempurna

untuk menghangatkan cinta kembali, untuk menjadikan sunyi indah.

Tanpa kata dia menyapa aku untuk mengingatkan akan alasan rasa

Tanpa raut dia memberi  kasih, didalam airmata dan tawa selalu saja menemaniku

Sekarang, kemarin dan esok hanyalah perputaran sang waktu

Hanya antara nyata dan maya untuk merengkuh bahagia dalam pelukan kasih dan sayang

Hanya antara fiksi dan fakta untuk meraih buah-buah cinta mulai bersemi

Hanya antara siang dan malam yang mengadu pada amor sang dewa cinta

Mekarlah wahai bungaku, semekar bibir yang merekah untuk merengkuh dalamnya ciuman

Semekar hati menerima kuasa sang maha kasih, karena cinta datang padaku melalui kebesaran kasihnya.

Karena aku akan menjagamu agar tetap mekar dan menawan, walau dalam badai dan gelombang, dan dalam riang dan suka, juga dalam sedih dan duka. Karena langit-langit cinta terbuka untukmu..menunggu sang waktu tiba untuk memberi nyata….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun