Mohon tunggu...
Nicho Adrian Aghaka
Nicho Adrian Aghaka Mohon Tunggu... -

seorang pemula yang menuangkan semua rasa yang dimilikinya dalam rangkaian kata yang dia sendiri masih balita untuk menerjemahkannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mari Bersatu

24 Februari 2011   10:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bergegaslah jinjing lenganmu jadi serdadu masa depan

kemaslah semua masa lalu dalam telapak tangan

mari berangkat mengusung tandu perjuangan

wahai kawan

rebut asa yang dulu kita susun

rebut impian yang dulu kita bicarakan

teken dalam sanubari yang paling dalam

agar tak pernah ada yang menyalahgunakan

wahai kawan

gilas semua aristrokasi berbelit

jadikan mimpi kita sebuah sabit

untuk memotong oportunisnya hukum yang menggelikan

untuk memancung para tikus2 maksiat

yang menjadikan demokrasi sebuah sistem sesat

hanya untuk kepentingan tak bersurat

karena tuhan kan selalu melihat

wahai kawan

mari bersatu membunuh ketidakadilan

mari…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun