Pernah kulihat jujurmu kau ungkap dalam genggaman dunia yang kau ukuir Pernah kurasa lidahmu berucap membentak opurtunis dan egoisnya aku
ini memang salahku yang mengikat energi itu terlalu erat yang melukis mimpi itu terlalu tinggi hingga kau tak mampu mengimbangi hingga warna hidupmu dan hidupku berduri yang akhirnya menusuk luka masa lalu kita
Aku dan kamu kini berada dialam antara selalu berbeda hingga lagu kita tak seirama aku sadar ternyata tak ahli dalam memilih keterbatasan itulah yang membuatku tersesat membimbing jiwa pada keputusan yang salah dengan susunan langkah penuh amarah
aku kini tak bisa terawa aku juga tak bisa menangis mengapa aku dan kamu terus begini terus hidup dialam antara....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!