Alhasil, bisnis tetap dapat beroperasi dan pekerja terhindar dari kluster pandemi. WFH juga mempercepat adopsi teknologi secara masif oleh bisnis dan pekerja.
Dihimpun oleh Apollo Technical dari berbagai sumber berbeda, WFH meningkatkan performa pekerja hingga lebih kurang 13% dan produktivitas hingga 77%.
Selain itu, WFH juga memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan pekerja untuk pergi ke kantor dan pulang ke rumah dengan rata-rata sekitar 8,5 jam per minggu.
Dengan adanya banyak waktu yang bisa dihemat, pekerja bisa berfokus ke hal lain dalam hidupya. Misalnya menghabiskan waktu bersama keluarga, beristirahat, hingga berolahraga.
Work from Anywhere (WFA)
WFA, kerja dari mana saja, adalah opsi yang hadir untuk menjawab perdebatan WFO vs WFH.
WFA juga menjadi opsi lain selain hybrid model untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Tak seperti WFH yang mengharuskan pekerja untuk bekerja dari rumah guna menghindari pandemi atau WFO yang mengharuskan pekerja ke kantor, WFA memberikan kebebasan bagi pekerja.
Intinya, pekerja bisa bekerja dari mana saja. Mau di kantor, di rumah, di kafe, di perpustakaan, atau sambil liburan sekalipun.
Selain memiliki berbagai keunggulan WFH, WFA mampu memitigasi dampak stress yang dihasilkan WFH terhadap pekerja.
Pasalnya, WFA membebaskan pekerja untuk bekerja dari mana saja, di tempat yang membuat mereka nyaman untuk bekerja. Intinya, sesuai kebutuhan.