Mohon tunggu...
Alifi Nur Azizah
Alifi Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki minat dalam bidang seni khususnya tari modern

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahayanya Bullying

6 Januari 2025   10:56 Diperbarui: 6 Januari 2025   10:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Choose Respect Over Hurt!

Perilaku bullying sangatlah berbahaya terutama untuk masa depan mereka yang menjadi korban. Bukan hanya korban yang mendapatkan dampak buruknya, melainkan kepada sang pelaku bullying juga akan merasakan dampaknya. Orang-orang yang menjadi korban bullying ini harus diberi dukungan bukan hanya didiamkan. Kita sebagai manusia harus saling melindungi dan peduli kepada satu sama lain.

Apa Itu Bullying?

Bullying atau perundungan adalah pola perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang oleh seseorang atau sekelompok orang untuk menyakiti, mengintimidasi atau merendahkan orang lain. Seorang pelaku bullying memang memiliki tujuan yang menyebabkan rasa sakit pada korbannya, baik menyakiti secara verbal, non verbal hingga fisik.

Bullying verbal merupakan tindakan perundungan yang dilakukan dengan kata-kata, seperti mengancam, merendahkan, mencela, mengejek, memaki, mengintimidasi, dan menyebarkan rumor yang tidak terbukti kebenarannya. Sedangkan bullying non verbal merupakan tindakan perundungan yang dilakukan tanpa kata-kata, seperti tatapan sinis, menjulurkan lidah, gelak tawa atau senyum sinis, dan memperlihatkan ekspresi yang merendahkan, mengejek, atau mengancam.

Bullying dapat terjadi secara fisik yaitu seperti memukul, menendang, mendorong, dan perilaku kekerasan fisik lainnya. Bullying juga dapat terjadi di media sosial dan biasanya disebut “Cyberbullying” merupakan tindakan perundungan yang dilakukan secara online. Contoh dari cyberbullying yaitu menyebarkan kebohongan tentang seseorang atau memposting foto memalukan tentang seseorang di media soial hingga mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting.

Menurut Unicef, laki-laki biasanya lebih mungkin mengalami bullying secara fisik, sedangkan perempuan lebih mungkin mengalami bullying secara psikologis. Meski begitu jenis keduanya tentu cenderung saling berhubungan.

Tindakan bullying dapat terjadi kapan saja dan di berbagai lingkungan seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial atau komunitas,bahkan secara online (cyberbullying).

Mengapa Bullying Terjadi?

Bullying terjadi karna adanya beberapa faktor, baik faktor dari si pelaku maupun korban.

Menurut penelitian Yusuf dan Haslinda (2012) dalam jurnal “Faktor-faktor Psikologis Penyebab Perilaku Bullying” yang ditulis oleh Muhammad Chaidar dan Riza Arianty Latifah. Faktor yang menyebabkan bullying yaitu faktor eksternal atau lingkungan, antara lain kurangnya pengawasan dari orang tua, pola asuh orangtua, perilaku agresif dari rumah, menerima hukuman fisik yang didapatkan dari orang tua, memiliki teman yang sering melakukan tindak kekerasan terhadap anak lain, sebagai wujud balas dendam. Dan faktor internal dari dalam individu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun