Mohon tunggu...
Soziduhu Gulo
Soziduhu Gulo Mohon Tunggu... Penulis - PP PMKRI

PP PMKRI 2018-2020

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

10 Juni 2021   21:03 Diperbarui: 10 Juni 2021   21:06 16883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Namun, ada pejabat lama yang iri terhadapnya. Pejabat monda ini tidak senang mogu mendapat perhatian lebih dari raja. Maka ia mencari siasat supaya mogu tampak bodoh di hadapan raja. "tuan, mogu. Hari ini hamba ingin mengajukan pertanyaan. Anda harus dapat menjawabnya sekarang juga di hadapan baginda, kata penjabat Monda.

            "silahkan tuan Monda. Hamba mendengakan," jawab Mogu.          "berapakah ukuran tinggi tubuhku?" tanyanya.

            "kalau hamba tak salah, tingi badan anda sama panjang dengan ujung jari anda yang kiri sampai ujung jari anda yang kanan bila dirintangkan," jawab Mogu tersenyum. Pejabat Monda dan raja tidak percaya. Mereka menyuruh seseorang mengukurnya. Ternyata jawaban Mogu benar. Raja kagum dibuatnya.

            Pejabat Monda sangat kesal, tetapi ia belum menyerah. "tuan Mogu. Buatlah api tanpa menggunakan pemantik api".

            Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung, lalu mengumpulkan setumpuk daun kering. Ia membuat api, menggunakan kaca

Yang di pantul-pantulkan ke sinar matahari. Tak lama kemudian daun kering itu pun terbakar api. Raja semakin kagum. Sementara itu, Tuan monda semakin kesal.

            "Luar biasa! Baiklah, aku punya satu pertanyaan untukmu. Aku pernah mendengar tentang pohon pengetahuan. Jika pengetahuanmu luas, kamu pasti tau dimana letak pohon itu. Bawalah aku kesana," ujar raja.

            Mogu sangat ragu. Setelah berpikir sejenak, "Hamba tau, baginda. Tapi tidak boleh sembarangan orang boleh menemuinya. Sebenarnya, pohon itu adalah guru hamba. Hamba bersedia mengantarkan Baginda. Tapi Baginda berjanjilah kalau tidak akan memberitahukan pada siapapun," ujar Mogu serius.

            Raja menyanggupi. Setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka di tempat tujuan. "Salam baginda. Ada keperluan apa hingga Baginda datang menemui hamba?" sapa pohon dengan tenang.

            "Aku ingin menjadi muridmu juga. Aku ingin menjadi raja yang paling bijaksana," kata raja kepada pohon pengetahuan.
            "Anda sudah bijaksana. Dengarkalah suara hati rakyat. Pahamilah perasaan mereka. Lakukanlah yang terbaik untuk rakyat anda. Janganlah mudah berprasangka. Selebihannya, muridku akan membantumu. Waktuku sudah hampir habis. Sayang sekali pertemuan kita begitu singkat,' ujar pohon pengetahuan seolah tahu ajalnya sudah dekat.

            Tiba-tiba Monda menyerukan bersama sejumlah pasukan. "Kau harus ajarkan aku!" teriaknya pada pohon pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun