Mohon tunggu...
S K
S K Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang anak yang tinggal di Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kepedulian Sesama: Semangkok Bakso dan Sebotol Teh Sosro

12 Oktober 2011   01:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, aku melihat anak-anak sekelas yang sedang berenang di sekolah. Mereka terlihat asik bermain air di bawah teriknya matahari. Tak lama, sang guru berdiri di pinggir kolam dan menyuruh anak-anak berbaris di dalam kolam. Tiga baris horizontal dibuat dengan rapi. Wajah anak-anak terlihat gembira, menunggu instruksi sang guru.

 

Priiiit! Peluit berbunyi keras. Anak-anak itu segera melangkah serentak ke depan. Sesampai di ujung kolam mereka berbalik arah dan berjalan lagi, begitu seterusnya. Air kolam yang tenang perlahan bergelombang menuai ombak. Semakin lama semakin besar. Dengan alur yang sama anak-anak itu terus berjalan… bersama. Ombak besar yang ditunggu akhirnya menyapa. Anak-anak itu tertawa merangkul ombak. Ombak yang diciptakannya. Tidak ada mesin pembuat ombak, apalagi angin badai. Dengan berjalan bersama, mereka mampu membuat ombak yang besar, sebesar kolam renang komersil yang mampu membuat ombak buatan dengan bantuan tekonologi.

 

Langkah kecil anak-anak yang berjalan bersama dapat melahirkan kekuatan dan kenikmatan besar. Senyuman guru yang gembira melihat kepuasan wajah-wajah polos dari dalam kolam renang menghiasi wajahnya.

 

Bisakah itu diterapkan kepada kita, orang-orang dewasa?

 

[caption id="attachment_136399" align="aligncenter" width="240" caption="Gambar diambil dari google"][/caption]

Harga semangkok bakso abang-abang 7 ribu rupiah. Harga sebotol teh sosro 3 ribu rupiah. Kalau dibulatkan pas menjadi 10 ribu rupiah, buat satu kali jajan.

 

 

Jumlah kompasioner (yang pernah saya dengar) 70 ribu orang. Kalau saja seribu kompasioner mau merelakan satu kali jajannya saja, dalam sehari 10 juta rupiah akan terkumpul. Sekali lagi, hanya satu kali jajan: satu mangkok bakso dan satu botol teh sosro.

 

Nah, seandainya 10 ribu orang kompasioner mau merelakan satu mangkok bakso dan satu botol teh sosronya, dana yang terkumpul bisa mengatasi rasa perih yang menusuk keseharian seorang kompasioner. Sekali lagi, hanya perlu satu mangkok bakso dan satu teh botol sosro.

 

Kedengarannya memang kontribusi yang kecil. Tetapi kalau dijalankan bersama, hal yang kecil itu mampu membuat sesuatu yang besar. Keajaiban!

 

Seandainya….. 10 ribu kompasioner merelakan satu mangkok bakso dan satu teh botolnya secara bergiliran setiap bulannya, dalam 7 bulan dana yang terkumpulkan bisa menjadi jalan keluar untuk beberapa insan manusia yang memerlukan pertolongan. Mungkin tidak universal, tetapi menolong beberapa jiwa lebih baik dari pada tidak sama sekali. Dari satu jiwa merembet ke jiwa-jiwa yang lain, bagaikan magnet yang kait mengkait. Menolong seorang anak, berarti memberikannya kesempatan untuk merancang masa depannya. Masa depan yang bisa menolong keluarganya yang seterusnya akan berdampak pada lingkungannya, yang seterusnya lagi akan berdampak pada bangsanya yang seterusnya lagi akan berdampak pada negaranya.

 

Hanya dari satu mangkok bakso dan satu teh botol sosro. Seandainya…..

 

Sahabat, berapapun besarnya kontribusi Anda, akan menjadi kekuatan besar jika kita bersatu. Sesuatu yang besar, tak akan berarti jika kita melakukannya seorang diri. Kita membutuhkan satu sama lainnya.

 

Mari sahabat, kita galang rasa kepedulian atas sesama. Dengan mengorbankan satu mangkok bakso dan satu teh botol sosro hari ini, semangkok bakso itu akan menjadi 2 kali lebih nikmat di keesokan harinya.

 

Mari dukung Koin Gerakan Kepedulian Bapak Agust Dapa Loka. Updatenya ada di sini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun