Mohon tunggu...
Soya Amelia Putri
Soya Amelia Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

--

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awal Mula Terjadinya Konflik Israel - Palestina

27 Oktober 2022   00:47 Diperbarui: 27 Oktober 2022   11:40 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.law-justice.co/artikel/108737/sejarah-dan-akar-masalah-penyebab-konflik-palestina---israel/

Konflik Israel dan Palestina dari segi historis tidak kunjung selesai dan hingga kini masih menjadi sorotan dunia. Awal mula konflik Israel dan Palestina yaitu pada tahun 1915 Inggris membuat kesepakatan dengan penguasa Mekkah yaitu Syarif Husain, Inggris berjanji akan memberikan kekuasaan di Jazirah Arab termasuk daerah Palestina untuk Syarif Husain dengan alasan jika Syarif Husein ingin memipin perlawanan ke Ottoman. Pada tahun 1917 Inggris juga menjanjikan tanah Palestina sebagai tanah airnya kelompok Yahudi lebih tepatnya Zionis yaitu kelompok Yahudi Nasionalis yang mendukung berdirinya negara Israel, padahal saat itu Palestina masih menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman (salah satu kekuatan militer dan ekonomi terbesar di dunia). 

Untuk memenuhi janji Inggris kepada kelompok Yahudi, Inggris membuka wilayah Palestina untuk imigran Yahudi yang terusir dari Eropa. Jadi inggris menjanjikan Palestina kedua pihak yang berbeda yaitu kelompok Palestina dan kelompok Yahudi. "Pemerintah Inggris tidak memikirkan negara-negara Arab ketika mereka membuat deklarasi yaitu perjanjian Balfour, mereka hanya memikirkan tujuan langsungnya yaitu untuk perang, untuk keadaan setelah perang, tentang propaganda, tentang persaingan, dan juga mengamankan untuk diri mereka sendiri. Sebuah populasi yang loyal (kepada mereka) diPalestina." - Ian Black (journalist and historian). 

Pada tahun 1920-1939 banyak orang Yahudi Eropa yang terusir dan masuk ke wilayah Palestina, ditahun ini juga orang Yahudi diperbolehkan untuk membeli lahan luas dan menjadi tuan tanah dipalestina, bahkan masyarakat Palestina bekerja ditanah mereka sendiri.  Oleh karena itu, konflik antara masyarakat lokal dan pendatang menjadi semakin memanas. 

Masyarakat Palestina yang merasa terjajah dari kedatangan Inggris sebanarnya sudah memberikan perlawanan dari tahun 1936-1939, tapi pada akhirnya mereka diserang balik oleh Inggris yang bekerjasama dengan Haganah (organisasi paramiliter Yahudi di wilayah Palestina) dan menurut Britannica, selama masa perlawanan sebanyak 5.000 orang Palestina tewas, 15.000 luka-luka dan 5.600 orang ditahan.

Selama tahun perlawanan, Inggris menarik simpati warga Arab, terkait masalah Palestina. Mereka membuat dokumen yang berisi pembatasan jumlah imigran Yahudi ke Palestina, menjanjikan palestina merdeka dalam waktu 10 tahun dan pembatalan dukungan berdirinya negara Yahudi di wilayah Palestina. Tetapi dokumen tersebut ditolak oleh dua pihak yaitu kelompok Palestina dan kelompok Yahudi diwilayah palestina. Selain ditolak oleh dua pihak, Kelompok Irgun dan Lehi mengangkat senjata dan melawan Inggris. 

Setelah banyaknya pertolakkan, Inggris merasa konflik diPalestina dan kelompok Yahudi hanya menjadi sumber masalah, sehingga mereka memutuskan untuk menarik diri dan melimpahkan masalah tersebut ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan dunia yang salah satu tujuannya memelihara keamanan dan perdamaian dunia, padahal saat itu PBB baru terbentuk. Konflik antara Israel dan Palestina berkembang menjadi konflik regional yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. 

Oleh karena itu PBB ikut terlibat dalam upaya penyelesaian konflik Israel dengan Palestina., padahal saat itu PBB baru terbentuk. PBB akhirnya membagi 2 wilayah yaitu untuk penduduk Yahudi, Palestina dan Yarussalem, namun pembagian tersebut tidak adil dan membuat Palestina menolak keputusan tersebut karena wilayah Yahudi lebih besar padahal penduduknya hanya 1/3 dari penduduk Palestina. 

Kelompok Yahudi tentu menerima keputusan tersebut. Dengan adanya keputusan dari PBB yang dibuat timbulah permasalahan yang semakin memanas antara masyarakat negara-negara Arab dan masyarakat Yahudi. Oleh karena itu, inilah awal munculnya konflik negara-negara Arab dan Israel. 

Pada tanggal 14 Mei 1948, sehari sebelum inggris menyerahkan mandat ke PBB, Yahudi memproklamirkan berdirinya negara Israel dan diakui oleh negara Amerika Serikat sebagai negara yang berdaulat atau merdeka, tetapi disisi lain negara-negara Arab menolak hal tersebut.  Mulailah konflik antara negara-negara Arab dan Israel yang terus terjadi sampai sekarang.  

Karena negara-negara Arab menentang berdirinya negara Israel, keputusan PBB, dan Israel berpotensi melanggar kesepakatan pembagian wilayah lalu menjadikan seluruh tanah palestina sebagai wilayah israel. Maka negara-negara Arab membuat aliansi, 5 negara Arab mengirimkan pasukan perang, tetapi perang ini dimenangkan oleh Israel. Maka, israel merangkap wilayah yang dimiliki oleh Palestina dan mereka membuat 700.000 warga Palestina terusir. Wilayah tepi barat juga dikuasai oleh Yordania dan wilayah Gaza diambil alih oleh Mesir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun