Mohon tunggu...
Sovi Nur Wakhidah
Sovi Nur Wakhidah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Narablog

Narablog yang senang bertualang | Penggemar sepak bola dan bulu tangkis | Blog pribadi www.soviwakhidah.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Transformasi BRImo Bawa Albaeta Naik Kelas

21 Desember 2022   17:56 Diperbarui: 21 Desember 2022   18:12 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluhan kepada UMKM (Dok. Pribadi)

Indonesia kini memasuki era disrupsi teknologi. Tiap sendi kehidupan dipaksa beralih menjadi serba digitalisasi. UMKM sebagai salah satu penyangga ekonomi negeri mau tidak mau harus mengonversi usahanya agar tak mati suri.

Di sisi lain, masyarakat saat ini telah bergeser pada user experience technology. One click lifestyle pun melekat pada kehidupan untuk penuhi kebutuhan. Lembaga perbankan seperi Bank BRI, kini turut serta bertransformasi menjadi technology company. 

BRImo adalah salah model bisnis digital baru hasil transformasi Bank BRI yang menjembatani pebisnis dengan nasabah. Lewat berbagai fitur unggulan seperti transfer antar bank, QRIS, catatan keuangan, dan bayar tagihan, BRImo permudah UMKM untuk mengelola bisnisnya dalam satu genggaman.

Transaksi penjualan dan pencatatan keuangan yang dulunya manual, kini telah berubah jadi serba digital. Perubahan tersebut dirasakan oleh banyak UMKM, salah satunya adalah Albaeta. Produsen keripik kentang ternama di Dataran Tinggi Dieng yang kini sudah naik kelas bersama BRImo si serba bisa.

***

Menengok Empat Tahun ke Belakang, Perjalanan Meyakinankan Pelaku Usaha Tentang Pentingnya Pencatatan Keuangan

Empat tahun lalu menjadi perjalanan hidup yang mengesankan bagiku. Saat itu aku ditugaskan untuk menjadi Penyuluh Industri Kecil dan Menengah di Banjarnegara oleh Kementerian Perindustrian. Salah satu tugasku adalah membantu IKM/UMKM mengatasi kendala yang dialami. Selama dua tahun keliling kabupaten yang terkenal dengan dawet ayunya ini, aku bertemu dengan puluhan UMKM.

Hambatan usaha yang mereka alamai mayoritas sama. Seakan menjadi suatu hal yang lumrah dialami oleh setiap pelaku usaha. Mulai dari kendala pemasaran, tidak adanya pencatatan keuangan, minimnya bahan baku, kurangnya akses permodalan, hingga sulitnya mencari tenaga kerja.

Tidak adanya pencatatan keuangan berdampak pada tercampurnya uang pribadi dan usaha. Oleh karenanya, meski sudah belasan tahun berwirausaha, mereka mayoritas tidak mengetahui seperti apa perkembangan keuangan usahanya. Bahkan banyak yang usahanya stuck atau tidak naik kelas.

Saat itu, sesuai kemampuan aku berikan solusi kepada mereka dengan cara memberi contoh pembukuan sederhana bagi UMKM. Setidaknya, mereka harus menuliskan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasional usaha. Lalu, mencatat pula pemasukan dari penjualan produk. Dengan demikian setiap pelaku usaha dapat mengetahui biaya operasional per bulan, omset, laba, dan modal yang dibutuhkan.

Meski usaha masih berada dalam skala mikro atau kecil, pencatatan keuangan sangat esensial. Dengan mencatat hal-hal penting di atas, pelaku usaha dapat mengevaluasi usahanya dan merencanakan pengembangan usaha berdasarkan kemampuan finansial masing-masing.

Salah satu UMKM yang berhasil membuat pembukuan sederhana dan memisahkan uang pribadi dengan usaha adalah Albaeta. Tak heran jika kini usaha produksi keripik kentang yang beralamat di Desa Batur, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini mampu berkembang lebih baik. Apalagi sejak menjadi mitra binaan Bank BRI pada tahun 2014, Albaeta sudah malakukan ekspansi pasar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Jadi Mitra Binaan Bank BRI, Albaeta Perluas Pasar Dalam Negeri 

Proses Produksi Keripik Kentang Albaeta (Foto 2019, Dok. Pribadi)
Proses Produksi Keripik Kentang Albaeta (Foto 2019, Dok. Pribadi)

Saat merintis usahanya pada tahun 1994, Albaeta hanya memiliki 2 karyawan yaitu Bu Ety dan suaminya, Pak Tamir. Sepasang suami istri ini mengelola semua proses usaha mulai dari produksi, pemasaran, dan keuangan. Sekarang Albaeta memiliki 15 orang karyawan yang mengolah 2 kuintal kentang agria setiap harinya. Omset Albaeta dalam sebulan pun kini mencapai 150 juta rupiah.

Hasil tersebut tak lepas dari kepiawaian Bu Ety dalam pencatatan keuangan dan perencanaan pengembangan usahanya. Keberhasilan Albaeta dalam meraup omset ratusan juta setiap bulan juga berkat peran Bank BRI yang menjadikan Albaeta sebagai mitra binaan sejak 2014.

Pada waktu itu, pihak Bank BRI mengajak Bu Ety untuk mengikuti pameran di Jogja Expo Center (JEC). Berangkat dari situ, Albaeta makin banyak dikenal orang dan beberapa buyer baru berdatangan. Karyawan BRI dari berbagai daerah juga menjadi langganan Albaeta hingga sekarang.

Sebelumnya, produk Albaeta baru dipasarkan di area Banjarnegara, Wonosobo, dan Purwokerto. Setelah menjadi mitra binaan, wilayah pemasarannya meluas ke area Jakarta, Yogyakarta, Pati, Kebumen, Temanggung, dan Pekalongan. Lokasi produksi Albaeta yang tidak jauh dari tempat wisata Dieng juga membuat banyak wisatawan singgah untuk membeli cenderamata pada saat akhir pekan.

Sebelah Kiri Kemasan dari Bank BRI (Dok. Pribadi)
Sebelah Kiri Kemasan dari Bank BRI (Dok. Pribadi)

Selain mengajak Albaeta untuk mengikuti pameran, Bank BRI juga memberikan bantuan kemasan. BRI sadar untuk memikat calon konsumen perlu adanya daya tarik visual dari sebuah kemasan. Maka, agar kemasan Albaeta lebih menarik dan mudah digunakan, bank yang baru saja merayakan HUT127BRI itu pun membantu rebranding desain kemasan keripik kentang Albaeta. Kemasannya pun sekarang nampak lebih eye catching dan mewah untuk oleh-oleh.

"Saat pandemi tahun 2020 Bank BRI memberikan bantuan kemasan sejumlah 1.000 buah. Desain yang membuat juga dari BRI", ungkap Bu Ety.

Setalah menjadi mitra binaan BRI, Albaeta juga mendapat kemudahan pembayaran melalui merchant QRIS.

Transaksi Makin Mudah Berkat Merchant QRIS dari Bank BRI

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Perubahan gaya hidup masyarakat yang kini telah beralih pada one click lifestyle menjadikan metode pembayaran cashless atau non tunai banyak digemari. Dikutip dari situs Kontan, sampai September 2022, jumlah pengguna QRIS sudah mencapai 25,2 juta.

Sedangkan jumlah merchant mencapai 21,6 juta di mana 10 persennya atau sebanyak 2,1 juta merchant adalah mitra Bank BRI. Bank Indonesia mencatat total volume transaksi QRIS sejak Januari-September 2022 mencapai 281,7 juta kali dengan nominal transaksi sebesar 29,7 triliun.

Angka yang cukup fantastis tersebut menandakan bahwa masyarakat lebih senang bertransaksi dengan praktis saat berbelanja. Kalau dulu harus membawa uang tunai atau minimal kartu debit/kredit saat berbelanja, kini konsumen hanya perlu membawa smartphone. Bahkan banyak orang yang merasa tidak panik ketika dompetnya tertinggal di rumah karena masih ada handphone yang bisa mempermudah segalanya. Sebaliknya, ketika ponsel yang tertinggal, rasanya begitu cemas.

Penyesuaian pada era digital ini lalu mendorong BRI untuk membantu para pelaku UMKM mendaftarkan usahanya untuk menjadi merchant QRIS. Bagi Albaeta, saran dan bantuan Bank BRI setempat untuk membuat merchant QRIS sangat berarti.  Hal tersebut dikarenakan wisatawan yang datang ke rumah produksi setiap akhir pekan sebagian besar lebih menyukai transaksi non tunai.

Wisatawan Belanja Albaeta Pakai QRIS (Dok. Pribadi)
Wisatawan Belanja Albaeta Pakai QRIS (Dok. Pribadi)

Albaeta menjadi merchant QRIS BRI sejak awal tahun 2022. Beberapa manfaat pun dirasakan oleh Albaeta. Pertama, lebih cepat dan mudah karena saat wisatawan banyak yang datang, pembeli tidak perlu menyediakan uang tunai dan penjual tidak perlu mencari uang kembalian. Satu merchant ini juga dapat digunakan untuk transaksi dari berbagai jenis aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS sehingga memudahkan kedua belah pihak.

Kedua, Albaeta dapat terhindar dari peredaran uang palsu. Biasanya menjelang hari raya banyak uang palsu yang diedarkan. Nah, jika konsumen yang datang dalam satu waktu sangat banyak, maka penjual hanya memiliki sedikit waktu untuk mengecek keaslian uang dari pembeli. Dengan adanya QRIS, Albaeta lebih merasa aman karena terhindar dari uang palsu tersebut.

Ketiga, membantu pemilik Albaeta untuk mencatat transaksi penjualan. Hal ini dikarenakan semua transaksi QRIS dapat dicatat secara real-time. Dengan demikian, pencatatan penjualan produk akan lebih mudah karena tidak perlu dicatat secara manual.

Selain QRIS, pengelolaan usaha Albaeta kini juga dipermudah dengan adanya aplikasi BRImo dari Bank BRI yang memiliki berbagai fitur unggulannya.

Albaeta Naik Kelas Bersama Fitur BRImo yang Permudah Kelola Usaha 

Belanja Produk Albaeta dengan BRImo (Dok. Pribadi)
Belanja Produk Albaeta dengan BRImo (Dok. Pribadi)

Kehadiran BRImo, aplikasi keuangan digital milik Bank BRI yang berbasis data internet, dengan berbagai fiturnya menawarkan kemudahan pengelolaan keuangan usaha bagi Albaeta. Sejak diluncurkan pada awal tahun 2019, jumlah user BRImo sudah menembus angka 16 juta nasabah per April 2022. Dilansir dari CNBC Indonesia, laju transaksi pada aplikasi BRImo mencapai 313,88 juta kali atau tumbuh 238 persen year on year (yoy).

Memang benar, BRIPahlawanFinansial. Karena berbagai fitur yang dimiliki BRImo membuat pengelolaan keuangan usaha Albaeta lebih efisien. Contohnya adalah beberapa fitur di bawah ini.

  • Transfer

Fitur transfer sesama BRI atau antar bank memudahkan pemilik Albaeta saat membeli bahan baku atau keperluan operasional lain. Misalnya, fitur ini dipakai oleh Albaeta untuk transfer pembelian bahan baku kentang ke petani, transfer pembelian minyak goreng ke pemasok, atau transfer pembelian kemasan ke pihak percetakan.

  • Listrik

Fitur listrik digunakan oleh Albaeta untuk membayar tagihan listrik usahannya hanya dengan one click. Tidak perlu datang ke minimarket atau kantor POS terdekat.

  • Pulsa/Data

Untuk kebutuhan komunikasi dengan pelanggan serta promosi produk secara online di marketplace, Albaeta tentu membutuhkan pulsa/paket data. Nah, fitur ini sangat berguna bagi Albaeta untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

  • Perjalanan (KAI)

Guna memperluas pemasaran produknya, Albaeta tentu masih perlu untuk mengikuti pameran diberbagai wilayah. Fitur pembayaran perjalanan naik kereta di aplikasi BRImo akan mempermudah Bu Ety dan karyawannya saat memesan tiket dan membayarnya.

  • Dompet Digital

Fitur ini bermanfaat ketika ada karyawan Albaeta yang menghendaki pembayaran gajinya melalui dompet digital seperti GoPay, LinkAja, OVO, dan ShopeePay.

  • Mutasi

Mutasi dapat digunakan untuk mengecek transaksi keluar dan masuk yang terjadi selama periode tertentu. Fitur ini sekaligus dapat memudahkan Bu Ety dalam melakukan pencatatan keuangan usaha.

  • Catatan Keuangan

Kita tahu bersama bahwa saat ini benda yang paling sering berada dalam genggaman adalah handphone. Nah, fitur catatan keuangan pada aplikasi BRImo sangat membantu Albaeta dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan. Apabila sedang berada di luar kota, transaksi usaha dapat langsung dicatat di aplikasi BRImo agar tidak lupa.

Fitur lain pada aplikasi BRImo juga mempermudah Albaeta seperti membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan atau pengajuan pinjaman untuk modal usaha. Saat ada pembeli dari luar kota yang mentransfer uang, Bu Ety akan memperoleh pemberitahuan dari aplikasi BRImo untuk mempermudah pengecekan.

Transformasi BRImo berhasil membawa UMKM Albaeta naik kelas dalam pengelolaan keuangan usaha dan menjadi BRILianpreneur di era disrupsi teknologi seperti saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun