Pembelajaran (Finding)
Pelajaran yang bisa kami petik dari kegiatan ini yaitu, pertama, sebagai guru, tidak seharusnya kita selalu memandang dan memperlakukan mereka sebagai anak-anak yang  harus selalu disuruh sesuai kemauan kita, ketika kita memberikan mereka ruang dan kesempatan, ternyata banyak ide, kreatifitas, dan inovatif. Ini tidak akan kita temukan pada murid-murid kita jika kita selalu menganggap mereka anak-anak yang belum matang, tidak memiliki kemampuan berpikir, dan ksempatan ikut andil dalam menentukan program sekolah, kita sebagai guru tidak akan melihat potensi murid-murid kita jika kita tidak mendorongnya untuk menunjukkan kepemimpinannya. Peran guru sangat signifikan dalam membantu siswa menumbuhkan dan mendorong kepemimpinan dalam dirinya disamping dukungan keluarga sebagai tempat murid-murid kita mendapatkan pendidikan yang utama dan pertama. Kedua, usia tak selalu bisa dijadikan ukuran dalam menentukan kematangan kerpibadian anak sekalipun memang cukup berpengaruh, karena kematangan kepribadian anak juga dipengaruhi oleh lingkungan dan teman atau yang menemani (orang tua, guru, teman sebaya). Hal ini seperti yang kita lihat dari kegiatan Jum'at berbagi ini,kegiatan ini tumbuh karena mereka dipengaruhi lingkungan sekitar, yang dalam pandangan dan perasaan mereka, anak-anak seusianya yang kehilangan kasih sayang orang tua tidak bisa merasakan kebagahagiaan seperti yang mereka rasakan. Pelajaran ketiga adalah, bahwa kepedulian sebagai bagian dari nilai-nilai kebajikan universal dan karakter positif dapat tidak selalu menjadi karakteristik seorang anak, (misalahnya si A memilki karakter peduli, si B memiliki karakter acuh) akan tetap bisa ditanamkan dan dtumbuhkan melalui peran guru dan orang tua. Bisa lewat stimulus melalui kisah-kisah inpiratif, atau dituntun secara langsung untuk mengenal sekitar. Dengan harapan, ketika siswa diberi kesempatan berbagi maka siswa memiliki dan menguatkan karakter positif, terlebih lebih mengarah pada karakter profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, gotong-royong, mandiri, dan bernalar kritis.. Keempat, bahwa keberhasilan suatu program harus didukung oleh banyak unsur, yaitu adanya ide, kesempatan, uji coba, komitmen, konsisten, komunikasi, dan kolaborasi dari semua pihak terkait. Kelima yaitu sebagai guru, kita tidak berpegang pada prinsip menunggu bola, tapi menjemput bola. Bukan menunggu ide dari siswa atau dari orang lain untuk membantu siswa berkembang lebih maju, tapi kita harus berpikrian jauh kedepan, berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk memberikan mereka hal baru yang lebih bermanfaat bagi orang lain, berkesan, membuat mereka bahagia dengan apa yang mereka lakukan, membuat mereka berarti bagi orang lain, dan berguna bagi proses pendidikannya. Sebagaimana filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang mengatakan bahwa maksud dari pengajaran dan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dan pelajaran terakhir yaitu pentingnya guru memilki sebuah catatan tentang rencana/program yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu, dan kami mengenal catatan yang memuat rencana perubahan tersebut dengan Tahapan BAGJA, yaitu sebuah tahapan yang akan kami lalui dalam melakukan sebuah pencapaian program mulai dari awal hingga akhir. Sehingga kami memilki sebuah kerangka pemikiran, kerangka rencana, dan barometer sampai dimana kami sudah melangkah menuju rencana yang akan kami capai.
Penerapan ke Depan (Future)
Sebagaimana sudah saya tuliskan di atas, bahwa kedepannya, program ini tak hanya jadi program kelas saja. Akan tetapi akan menjadi program sekolah. dari kelas satu hingga kelas V juga akan dilakukan kegiatan serupa, tentunya dengan persetujuan murid-murid kelas yang bersangkutan dan dukungan orang tua. Hal ini sebagai bentuk interaksi positif antara sekolah dengan lingkungan masyarakat sekitar, bahwa sekolah kami tidak hanya tempat murid-murid belajar pengetahuan akademik, tetapi juga melatih mereka menjadi anggota masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap sesama.
Hasil Aksi Nyata
                              https://sites.google.com/d/1MOSPzcXnIfvYagUsJVQ3MTn8TerBaXXK/p/13-6q97lMzd00iYQ4HMdZXE2x1G1I2Q0z/edit
                       "Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda."-Nadiem Makarim-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H