Mohon tunggu...
sovia aribi
sovia aribi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa baru

mahasiswa di universitas airlangga prodi D4 Teknik informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hambatan Utama dalam Menerapkan Program Vokasional yang Berorientasi Pada Keterampilan dan Patriotisme

22 Agustus 2024   22:09 Diperbarui: 23 Agustus 2024   00:04 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Untuk bersaing di era revolusi industri 4.0, sumber daya manusia Indonesia perlu memiliki keterampilan yang lebih dari sekadar keterampilan teknis dasar. Keterampilan komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, literasi digital, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi menjadi semakin penting. Pendidikan vokasional harus mengintegrasikan keterampilan abad 21 ini ke dalam kurikulum mereka untuk memastikan bahwa lulusan tidak hanya memiliki keterampilan teknis tetapi juga kemampuan yang diperlukan untuk beradaptasi dan berinovasi di lingkungan kerja yang terus berkembang.

4. Rendahnya Kesadaran Patriotisme di Kalangan Pemuda

 Menerapkan nilai patriotisme dalam pendidikan vokasional juga menghadapi tantangan. Kesadaran patriotisme di kalangan pemuda Indonesia cenderung rendah, dan pendidikan vokasional sering kali lebih fokus pada aspek teknis daripada nilai-nilai kebangsaan. Hal ini menyebabkan lulusan tidak hanya kurang memiliki rasa cinta tanah air tetapi juga kurang memahami tanggung jawab sebagai warga negara. Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk mengintegrasikan nilai-nilai patriotisme dalam kurikulum dan kegiatan pendidikan vokasional.

5. Dukungan dan Komitmen Berbagai Pihak

 Penerapan program pendidikan vokasional yang berorientasi pada keterampilan dan patriotisme memerlukan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan masyarakat. Koordinasi yang baik antara pihak-pihak ini penting untuk memastikan bahwa program pendidikan vokasional dapat memenuhi kebutuhan industri dan pada saat yang sama menanamkan nilai-nilai patriotisme. Selain itu, dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan dan pendanaan, serta partisipasi aktif dari industri dalam penyusunan kurikulum dan pelatihan, sangat penting untuk keberhasilan implementasi program ini.

Kesimpulan

Untuk mengatasi hambatan dalam penerapan program pendidikan vokasional yang berorientasi pada keterampilan dan patriotisme, perlu adanya reformasi menyeluruh dalam sistem pendidikan, peningkatan aksesibilitas pendidikan, dan integrasi keterampilan abad 21 dalam kurikulum. Selain itu, peningkatan kesadaran patriotisme dan dukungan komprehensif dari berbagai pihak juga sangat diperlukan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pendidikan vokasional dapat lebih efektif dalam mencetak lulusan yang tidak hanya terampil tetapi juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Referensi

Firman, A. (2021). Tantangan Pendidikan Vokasional di Indonesia dalam Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Pendidikan Vokasi, 11(2), 124-135.

Membahas tantangan umum dalam pendidikan vokasional di Indonesia, termasuk infrastruktur dan relevansi kurikulum.

Hidayat, M. (2020). Kualitas Sumber Daya Pengajar dalam Pendidikan Vokasional: Studi Kasus di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 9(3), 213-227.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun