Meledaknya Film KKN Desa Penari yang Menciptakan Banyak Isu Bermunculan

Beberapa waktu ini kita tengah digemparkan dengan adanya film bergenre horor yang banyak dibicarakan di berbagai platform media sosial, yaitu KKN di Desa Penari. Film ini bahkan rasanya masih hangat dibicarakan hingga detik ini dan berhasil meraup kesuksesan di layar kaca Indonesia.

Cerita ini awalnya diambil dari sebuah thread dari user SimpleMan di Twitter dengan judul yang sama, film ini menceritakan tentang perjalanan sekelompok mahasiswa berjumlah 6 orang ke sebuah desa pelosok guna melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai syarat akhir untuk lulus dari kampus tempat mereka berkuliah. Namun, karena suatu hal terjadi yang membuat mereka harus dilibatkan dengan mereka yang "tak terlihat" atau pada alam ghoib.

KKN di Desa Penari ini tak hanya menampilkan adegan-adegan horor yang mencekam banyak penonton, namun juga menyuguhkan sisi tradisionalisme Indonesia yang mencakup ragam dan budaya Indonesia yaitu budaya Jawa. Dalam film ini dapat kita lihat bagaimana hidup masyarakat Jawa yang masih kental akan budaya mereka. Yang menjadi sumber masalah dalam film ini adalah para mahasiswa yang melanggar norma budaya dan tidak mampu berbaur dengan budaya tuan rumah, hal ini menciptakan kesan bahwa mereka tidak menunjukan nilai adab yang ada di desa tersebut.

Seharusnya, ketika berada pada lingkungan baru yang belum pernah mereka temui, mereka memiliki etika dan menjunjung tinggi tata krama serta mampu beradaptasi dengan masyarakat di lingkungan sekitar. Sebab, sebagaimana kita tahu bahwa nilai adab berperan besar dalam situasi semacam ini, meskipun memiliki budaya dan struktur tata krama yang berbeda, tetapi kesopanan dalam berperilaku dan berkata-kata akan selalu diapresiasi oleh semua orang sehingga individu tersebut akan memiliki citra yang baik di mata lawannya.

Namun, di balik kesuksesan film KKN di Desa Penari yang menembus 9.2 juta penonton ini tidak sedikit juga yang mempertanyakan keaslian dari film tersebut. Jika diperhatikan kembali SimpleMan yang identitasnya anonim, sebagai satu-satunya orang yang membuat thread, mengklaim bahwasannya cerita ini berasal dari kisah nyata dan semua nama di dalamnya pun ikut serta disamarkan, kisah ini dirahasiakan oleh para pelakunya dengan sangat rapi, yang mana tidak ada bukti autentik seperti pengakuan para pelaku langsung, penduduk desa, bahkan pihak kampus pun sangat dirahasiakan.

Seharusnya ada bukti autentik dari narasumber yang dapat dijadikan sebagai bukti keaslian cerita tersebut. Menurut klarifikasi SimpleMan, itu semua tidak bisa dilakukan karena itu aib dan semua pelaku dalam cerita tersebut menjaga kerahasiaannya.

Karena kesuksesan film inipun, banyak masyarakat yang menantikan sekuel dari KKN di Desa Penari. Meskipun film ini sukses mendapatkan perhatian banyak orang, Manoj Punjabi sebagai produser dari film ini mengatakan,  bahwa dirinya belum merencanakan adanya sekuel pada KKN di Desa Penari (kompas.com). Padahal biasanya, jika film sudah banyak penonton dan masuk box office akan ada lanjutan untuk season keduanya.

Apalagi film KKN di Desa Penari ini tak hanya dibicarakan di Indonesia saja, berkat meledaknya film bergenre horor inipun telah ditayangkan hingga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini membuat banyak kabar bermunculan mengenai adanya versi Extended atau versi lanjutan dengan durasi yang lebih panjang. Dari kabar yang beredar di media sosial Twitter, film "KKN di Desa Penari Extended" akan berdurasi hingga 180 menit atau 3 jam. Namun, hingga detik ini belum ada informasi resmi dari pihak terkait.

Terlepas dari banyaknya isu yang bermunculan dari film KKN di Desa Penari ini, banyak hal yang dapat kita petik dan pelajari. Film ini tidak hanya menampilkan sisi horor saja namun, seolah juga memberikan nasihat kepada kita agar menjadi manusia yang beradab dan menjunjung tinggi tata krama untuk bisa hidup di negara kita yang mempunyai banyak keragaman. Dalam film ini diajarkan untuk kita dapat beradaptasi dan mempunyai nilai adab pada tempat yang baru kita pijaki, adapun pepatah mengatakan "di mana kaki berpijak, di situ langit dijunjung".

Image caption

Poster Film KKN di Desa Penari.