Menciptakan manusia baru untuk generasi selanjutnya dengan menanamkan jiwa kepemimpinan, kepemimpinan memiliki kecenderungan dalam menjaga integritas(IQ), kecerdasan emosional(EQ), kecerdasan spiritual (SQ)[5] yang dapat mendukung dalam budaya yang baik dan seimbang sehingga dapat menciptakan harmonisasi antar masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Melihat kondisi Indonesia saat ini mengembalikan pendidikan kepemimpinan dengan sistem among, yaitu harus berpikir, bersikap, berperasaan[6] Berpikir untuk menjadikan yang bukan apa-apa menjadi pemimpin, dan penentu arah masa depan bangsa, bersikap seperti pemimpin agar membentuk kepemimpinan, berperasaan kemanusiaan berarti menjadikan manusia menjadi manusia yang seutuhnya, bahkan menjadi lebih baik dari pengajar.
Indonesia pada saat ini , dimana terjadi banyak berita hoax juga penyebaran pengajaran radikalisme dikarenakan perkembangan teknologi Pembentukan karakter berbasiskan nasionalisme menjadi hal yang bersifat urgensi, ditengah krisis nya moral dan etika, Mengedepankan nilai etika dengan pendidikan etika juga menjadi hal penting dan utama. Pendidikan etika yaitu mengedepankan nilai kebenaran agar menggunakan cara-cara yang benar dalam menggapainya, bukan dengan cara-cara curang untuk memperoleh hal yang kita inginkan tetapi berlandaskan kejujuran dan kebenaran.
III. Kesimpulan
Pembentukan karakter kepemimpinan berbasiskan nasionalisme diharapkan menciptakan karakter berjiwa kepemimpinan sesuai dengan asas-asas pancasila, dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Karena bahwasanya, karakter kepemimpinan sesungguhnya bukan hanya tentang menjadi atasan atau bawahan, majikan atau budak, akan tetapi kebebasan memimpin diri sendiri hingga kemampuan mengerakan orang lain untuk melawan pembodohan, sesat pikir hingga penindasan antar sesama masyarakat.
Seperti ketika Soekarno, Muhammad Hatta dan Ki Hajar Dewantara sebagai pembawa arah bangsa menuju kemerdekaan, semuanya berawal dari seorang siswa yang aktif dalam organisasi, melalui pendidikan yang didapatkan dan berhasil melepaskan belengu Indonesia atas ketertindasan kolonialisme.
Pembentukan karakter dalam kepemimpinan berbasiskan nasionalisme menjadi suatu titik awal persatuan bangsa dan kekuatan bangsa, karena melalui pendidikan , kita dapat menghindari hal-hal yang dapat memicu pecah belah. Pentingnya pembentukan karakter berbasiskan nasionalisme salah satunya adalah mempersatukan perbedaan antar sesama anak bangsa menjadi suatu keunggulan utama bangsa Indonesia. Bukan lagi mengenal dari mana sukumu, apa agamamu, darimana daerah mu tetapi menjadi seutuhnya yaitu menjadi Bangsa Indonesia.
Oleh:
Hanny Kurnia
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Muchammad Tauchid, Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hadjar Dewantara, Perguruan Taman Siswa, Yogyakarta, hlm.18
Undang Undang Dasar 1945 Amandemen