Mohon tunggu...
@FredySimbolon
@FredySimbolon Mohon Tunggu... Pengembara Bumi di Alam Semesta Jagad Raya -

Pembelajar Sejati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Ibu Pertiwi Leluhur Sendiri yang Luhur Suci

12 Februari 2018   09:48 Diperbarui: 12 Februari 2018   10:16 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Budaya Ibu Pertiwi Leluhur Sendiri Yang LUHUR  SUCI  Membawa Damai Penuh Tata Krama Di Bumi Nusantara

"Sampurasun"

Kita semua yang terlahir di tahun 70an atau masuk dalam area kelahiran generasi yang disebut Generasi X tentunya bagi yang masih ingat dan mengerti dengan pepatah yang mengatakan " Biarpun hujan emas di negeri orang jauh lebih baik  berkehidupan di Negeri Sendiri walaupun hujan batu yang datang".

Paribahasa tersebut secara langsung mengingatkan kita generasi X yang pada saat dahulu sekolah diajarkan dan dididik dengan Paribahasa dalam tujuan mengingatkan sesame anak bangsa agar tidak lupa dan tidak salah melangkah dalam menjalani kehidupan.

#BudayaLuhurWarisanLeluhurSendiri

Setiap suku bangsa di dunia pasti memiliki warisan budaya dan ajaran nilai nya masing masing sesuai dengan situasi dan kondisi geografis dimana suku bangsa dunia tersebut tinggal. Situasi kondisi wilayah geografis beserta seluruh anugerah harta kekayaan alamnya secara langsung mempengaruhi sifat dan karakter setiap suku bangsa di Dunia.

Bangsa Nusantara alias Indonesia secara historis factual diketahui memiliki Leluhur sendiri yang dianugerahi harta alam bumi yang melimpah dan sangat kaya raya. Artinya nenek moyang kita anak bangsa Indonesia secara historis merupakan Leluhur yang bersalah dari bangsa yang sejahtera alias kaya. Dengan demikian, kita semua anak bangsa Nusantara adalah Keturunan Bangsa yang Kaya Raya dan Sejahtera. 

Begitu melimpahnya kekayaan bumi Nusantara membuat peradaban dan kehidupan Lelluhur kita semua dahulu membuat banyak bangsa dunia lainnya menjadi penasaran dan iri yang mengundang banyak bangsa lain di dunia dahulu mencari negeri Nusantara yang harum terdengar ke negeri luar sehingga mengundang mereka untuk mencari dan datang ke Nusantara. 

Bahkan akhirnya banyak anak bangsa luar yang datang mencari/merantau penghidupan di Nusantara dan bahkan tinggal berkehidupan di Nusantara karena pada faktanya bangsa pendatang merasa nyaman berkehidupan di Nusantara dari pada dari negeri asal mereka.

Begitu banyak melimpah budaya warisan leluhur kita di Nusantara yang memancarkan cahaya sinar kedamaian, salah satunya adalah warisan Luhur Suci tersebut menjadi bagian dari Ideologi Suci NKRI yaitu Bhinneka Tunggal Ika, yang mengandung arti walupun kita semua berbeda-beda namun tetap satu dalam Damai dan Kesejahteraan. Warisan Luhur Bhineka Tunggal Ika merupakan bukti Budaya Luhur yang Suci yang dimiliki oleh Leluhur kita semua Anak Bangsa Asli Nusantara yang dapat menerima bangsa lain datang ke bumi Nusantara dan bahkan tinggal berkehidupan di Indonesia dahulu. 

Budaya warisan leluhur kita yang penuh keramahan dan toleransi dengan Damai  dapat menerima kedatangan bangsa lain kenusantara untuk berkehidupan di Indonesia adalah bukti fakta historis bahwa Akhlak dan Karakter Leluhur kita sendiri di bumi Nusantara begitu Mulia, Luhur dan Suci.

#DamaiPenuhTataKrama

Dikarenakan kita anak bangsa Nusantara yang Asli mendapatkan warisan dari leluhur kita di Nusantara berupa Budaya Sifat Karakter Yang Suci dan Penuh Tata Krama dan Toleransi serta mewarisi Anugerah Alam Bumi yang Kaya Raya membuat banyak bangsa lain tertarik  datang dan mencari kekayaan alam bumi nusantara yang melimpah dan bahkan berkehidupan di Nusantara. 

Dikarenakan pula sifat karakter leluhur kita di Nusantara yang penuh toleransi sehingga benyak kedatangan bangsa lain di dunia disambut dengan KeDamaian dan Toleransi.

Begitu damai dan baiknya  leluhur kita dahulu di bumi nusantara menerima kedatangan bangsa lain ke nusantara akhirnya membuat bangsa lain yang rakus dan serakah serta iri dan penuh ambisi akhirnya mejadi benalu parasit dan bahkan menjadi racun dan meracuni leluhur kita di nusantara karena begitu baiknya dan ramahnya serta damai sehingga di anggap lemah dan akhirnya dijajah secara fisik dan juga ideologi spiritual. Ibarat paribahasa yang menyatakan "Pagar Memakan Tanaman", yang pada faktanya banyak  bangsa pendatang di Nusantara akhirnya menjajah secara fisik , budaya dan ideologis spiritual dengan janji surga yang Absurd dan dengan cara cara yang agresif ekspansif bahkan penuh kekerasan kecurangan keculasan bahkan tidak manusia karena tidak menghargai kehidupan.

Akhirnya kedamaian yang penuh toleransi di Nusantara menjadi target ekspansi dari bangsa lain di dunia pada masa dahulu untuk dijajah dan dikuasai dengan strategi taktik cara yang licik lihai dan siasat yang curang. Kondisi tersebut sesuai dengan pepatah yang mengatakan "Air Susu dibalas Air Tuba"

Sifat karakter asli warisan leluhur di Nusantara dahulu  yang penuh kedamaian, toleransi dan tatakrama dengan segala kebaikanya dalam menerima kedatangan bangsa lain di nusantara membuat kita terbuai dengan kebaikan kita dan menjadi kelemahan sehingga "Pagarpun akhirnya makan Tanaman".

"Yang menjadi pertanyaan sekarang , apakah nenek moyang kita alias leluhur kita sendir pernah merantau atau mencari penghidupan di negeri luar bumi pertiwi????" Jawabannya tentu saja secara PAsti TIDAK! Mengapa? Karena kita anak suku bangsa Nusantara asli adalah keturunan bangsa di dunia yang Kaya Raya dan Itu semua Fakta!.

"Banggalah menjadi anak bangsa Nusantara , khususnya yang asli suku bangsa  Nusantara karena kita memiliki warisan Budaya Ibu Pertiwi yang Luhur dan Suci milik kita semua sendiri."

#Rahayu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun