Mohon tunggu...
Soul Traveler
Soul Traveler Mohon Tunggu... -

Menyadarkan orang akan sesuatu yang terlupakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semakin Berkembangnya Budaya "Gue ya Gue"

11 Oktober 2014   07:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:30 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam hangat teman-teman Kompasianer!

Di akun baru ini, penulis akan fokus menulis tentang fenomena sosial, setelah di akun sebelumnya membahas perihal agama. Kali ini penulis ingin membahas tentang sebuah budaya bersikap yang sedang marak berkembang di Indonesia, yakni "Gue ya Gue", yang selanjutnya akan penulis singkat menjadi GYG.

APA ITU GYG?

GYG adalah sebuah cara bersikap di mana seseorang tidak memikirkan apapun dan siapapun selain dirinya dalam menjalani hidupnya. Untuk memperjelas, penulis akan memberikan contoh. Misalkan, A adalah seorang penganut GYG. Suatu hari, A akan menjalani sidang skripsi dan akan ditonton oleh hampir seluruh Dosen di kampusnya. Peraturan kampus mengharuskan A memakai pakaian formal, tetapi ketika datang, A hanya memakai kaos kutang dan celana dalam. Ketika seluruh Dosen mempertanyakan sikapnya, A menjawab, "Suka-suka saya dong! Badan punya saya, baju punya saya! Ngga suka ya jangan dilihat. Tutup mata aja sambil dengerin saya presentasi!"

Mengapa menurut penulis sikap A tidak tepat? Tentu saja karena A telah melanggar beberapa norma. Yang pertama adalah norma akademik, karena A datang ke sidang skripsi dengan tidak memakai pakaian yang telah ditetapkan dalam peraturan kampus. Yang kedua adalah norma kesusilaan, juga atas sikap yang sama.

Apakah GYG 100% Salah?

Sikap GYG tidaklah sepenuhnya salah. Bahkan, sikap GYG diperlukan oleh setiap orang sebagai pendirian atau prinsip. Orang yang sama sekali tidak pernah bersikap GYG akan terlihat tidak berwibawa dan mudah digoyahkan pendiriannya. Bayangkan jika seorang Presiden adalah seorang tanpa pendirian, tentu ia akan mudah dihasut oleh rekan-rekannya untuk melakukan tindak korupsi.

Yang menjadi masalah saat ini adalah penyalahgunaan GYG yang kini menjadi alasan dari seseorang untuk berlaku semena-mena. Orang yang telah menyalahgunakan GYG akan menjadi keras kepala dan anti nasihat. Alasannya, "Gue ya Gue!"

Bagaimana Seharusnya Bersikap?

Sebenarnya setiap manusia memang memiliki kuasa atas dirinya sendiri untuk berpikir dan berbuat. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kita hidup di dunia yang sempit ini bersama-sama, termasuk dengan tumbuhan dan binatang, sehingga kita perlu bertoleransi dengan sesama manusia dan lingkungan sekitar. Kita harus memikirkan matang-matang tentang dampak dari setiap perbuatan kita terhadap pihak selain diri kita sendiri. Jangan sampai perbuatan kita merugikan pihak lain.

Demikian pemikiran yang bisa penulis tuangkan kali ini, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun