Becky menarik napas panjang, berusaha menenangkan dirinya di sofa ruang tamu. Sebentar. Tidak mungkin  Asih menculik Sasha.
Becky mencoba menelpon Rico.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau di luar jangkauan"
Becky kesal sekali. Kenapa di saat darurat selalu Rico tidak bisa dihubungi ???
Becky mencoba ke nomor yang lain. Jawaban yang sama diterimanya. Becky hampir menangis karena marah. Maaf yang sedianya hendak ia berikan pada Rico seakan sudah lenyap tak berbekas.
Becky melangkahkan kakinya ke kamar.
"Surprise !!!!!!" Â Lampu kamar tiba - tiba menyala.
Becky kaget setengah mati akan teriakan orang ramai di kamar tidurnya.
Rico, Sasha, Asih, kedua orang tuanya, kedua mertuanya berkumpul bersama di kamar yang tidak terlalu besar itu.
Happy birthday Mama
Happy birthday Mama
Happy birthday dear Mama
Happy birthday Mama
Becky tidak bisa menahan air matanya. Gemas, senang, marah, kesal, semua perasaan rasanya campur aduk. Bagaimana ia bisa lupa kalau hari ini hari ulang tahunnya. Tidak ada tanda - tanda akan ada kejutan sejak pagi tadi. Dan kedua orang tuanya, mertuanya ? Aduh, mengapa semuanya berkumpul di sini ???
"Becky, maaf ya karena sangat mengagetkanmu... Kebetulan papa mama longgar jadi bisa ke sini merayakan ulang tahunmu..." kedua orang tuanya memeluk Becky.
"Kami juga, Becky, he..he... Maaf ya, kayaknya kamu shock banget..." mama mertuanya gantian memeluk Becky.
"Happy birthday, Ma... Papa dan Sasha sayang mama...." Rico dan Sasha memeluk Becky. Becky tidak bisa menahan tangisnya, mencubit perut Rico keras - keras.
"Aduh...Aduh.... Ampun Ma... Ampunn....." Rico terbungkuk - bungkuk menahan sakit.
"Ayooo.... kita pesta.... Mama sudah pesan makanan, itu sepertinya sudah datang. " Mama mertuanya mengajak semuanya keluar kamar, sambil menggandeng Sasha. Meninggalkan Rico dan Becky berdua.
"Ma.... Maafin papa ya..." Rico hendak memeluk Becky.
"Maaf yang mana nih ??!" sahut Becky dengan ketus. Tetapi sebenarnya ia sudah tidak marah lagi pada Rico. Bagaimanapun, ia senang dengan kejutan ini, meskipun awalnya ia sangat kaget.
"Maaf untuk semuanya. Papa banyak menyakiti Mama... Ayo, Ma, kita awali lagi keceriaan rumah tangga kita.. "
Becky tersenyum. Baru kali ini ia bisa benar - benar tersenyum setelah sekian lama.
"Papa, selalu ada persediaan maaf buatmu, Pa. I have already forgive you before you ask me to."
Rico dan Becky berpelukan seakan mereka baru pertama kali bertemu setelah sekian lama.
Butuh waktu lama untuk meminta maaf, dan ternyata, tidak mudah pula memaafkan dengan cepat.
It is hard to say I'm sorry, and It is hard to say I forgive, too... But after we do our part to apologize and forgive, everything will be better. Much better.
*the end*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H