Mohon tunggu...
rebeccasan
rebeccasan Mohon Tunggu... Dokter - peduli dengan hidup sehat dan berkualitas

seorang yang berlari pada satu tujuan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

It Is Hard To Say I Forgive (7)

2 April 2012   06:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:08 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Becky merasa sangat egois. Ia juga tidak ingin pernikahannya berantakan hanya karena masalah yang "semestinya " kecil. Mungkin karena ia hanya memendam semua omelan itu, menuruti nasehat orang tua untuk tidak sering menceramahi suami, akhirnya justru membuat kekesalan menumpuk di dada.

***

Becky pulang ke rumah setelah seharian bertapa. Didapati rumahnya gelap, sepi. Kemana anaknya ya ? Ia melihat jam di pergelangan tangannya. Masih pukul lima sore. Hari ini mestinya Sasha tidak ada acara luar, dan Rico belum waktunya pulang.

Rasa kuatir mulai menyelimuti hatinya. Ia merasa bersalah karena meninggalkan Sasha hanya dengan pembantu yang telah ikut bekerja dengannya sejak ia menikah.

Ia membuka lampu ruang tamu. Rapi. Tidak ada bekas Sasha sedang bermain di sana.

Dengan tergesa ia menuju kamar Sasha. Masih rapi. Tidak ada tanda Sasha tidur siang.

Setengah berlari ia menuju bagian belakang rumahnya. Kamar Asih masih juga rapi. Sepertinya belum pulang dari sekolahnya. Meja makan juga rapi, tidak ada tanda sisa makanan.

Becky mulai panik. Ia mengeluarkan HPnya, dan segera menelpon Asih. Tidak diangkat. Aduh, kemana ya orang - orang ini. Becky rasanya ingin berteriak.

Bayangan penculikan, child abuse, berita buruk dari broadcasting message ataupun televisi membuatnya ingin menangis.

- bersambung -

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun