Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Megalitik Pasemah di Situs Talang Gardu (Negeri Celeng)

10 Juni 2022   16:41 Diperbarui: 10 Juni 2022   17:03 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini ditulis bersama Amrita Rooh Hyang Terang

yang ikut melakukan perjalanan dan membongkar banyak referensi bersama ibunya.

Letak Situs Talang Gardu yang di tempuh dari Kota Lahat sekitar 1 jam memasuki sebuah perkebunan milik warga setempat. Penelusuran ini ditemani Kadus III Arifin, bersama anaknya Finza.

Setelah membaca tulisan Van Der Hoop, 1930-an silam, dalam bukunya Meghalitic Remains in South Sumatera. Pada salah satu tulisan berisi tentang Situs Talang Gardu, di Dusun III (Talang Gardu), Desa Tanjung Menang, Kecamatan Tanjung Tebat yang dijuluki Negeri Celeng Tim Ini Lahat Nian, yakni Irfan Witarto, Yardi, Aan Jasudra, dan Amrita RH Terang sudah ketiga kali turun di lokasi ini, Minggu (5/6/2022).

Akhirnya menemukan 2 Lesung batu di pangkal kebun karet. Dilanjutkan pencarian ke dalam kebun yang juga ditumbuhi pohon kopi ditemukan satu arca tanpa kepala yang dihiasi kalung di lehernya. 

Satu arca yang rebah, dan satu  batu datar yang digores (ada relief) yang berbentuk dua kaki manusia dan sisi lainnya berupa kepala dan ornament lain tapi kini tertutup. Panjang batu datar sekitar 1,4 meter persegi dan tinggi sekitar 1,2 meter (dari buku Van Der Hoop).

lesung empat lubang dengan sebagian tertimbun dalam tanah (Dok Pribadi)
lesung empat lubang dengan sebagian tertimbun dalam tanah (Dok Pribadi)

Dari  dugaan sementara untuk Lesung ini  ada 4 lubang dengan 2 lubang di permukaan dan sebagian lubang di bawah permukaan tanah, satu lesung berbingkai sisinya dengan 4 lubang  dan separuh lubang belum selesai ditatah sepertinya. 

Keterangan pemilik kebun Meti (usia sekitar 65 tahun) bahwa di dekat arca tanpa kepala tersebut kepalanya tak jauh dari bagian badannya, namun saat penelusuran tidak ditemukan. Sementara satu arca lagi terlihat gambaran manusia juga sedang beraktifitas, tapi tatahannya memang tidak begitu jelas.     

Arca yang tertimbun belum bisa diidentifikasi reliefnya (Dok Pribadi)
Arca yang tertimbun belum bisa diidentifikasi reliefnya (Dok Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun