Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keberagaman, Belajar dari Kota Kecil Tanjung Sakti

26 Mei 2022   20:43 Diperbarui: 27 Mei 2022   12:07 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini langit biasa saja menghias Tanjung Sakti

Tak terlalu redup, tak terlalu menyengat

Keberagaman antar umat bisa kita belajar Dari Kota Kecil Tanjung Sakti

Keberagaman umat beragama Kecamatan Tanjung Sakti PUMI terletak di ujung perbatasan Kabupaten Lahat, Sumsel yang berbatasan dengan Manna, Bengkulu Selatan. Kecamatan kecil, merupakan daerah terpencil yang menyimpan banyak sejarah, budaya dan keberagamaan umat beragama sejak jaman kolonial.

Gereja Santo Mikael di Kecamatan Tanjung Sakti PUMI Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, merupakan gereja tertua di Sumatera Bagian Selatan. Paroki Santo Mikael Tanjung Sakti merupakan cikal-bakal keuskupan Agung Palembang.

Pada tahun 1887, seorang misionaris Jesuit, P.J van Meurs SJ membuka sekolah bagi anak-anak pribumi Paseumah di  Tanjung Sakti, Paseumah Ulu Manna, Karasidenan Bengkulu Namanya kala itu.

Gereja bersejarah ini menyimpan banyak cerita sejarah, hingga jaman perjuangan masyarakat Paseumah melawan penjajahan Jepang pun memiliki andil tersendiri.

Pada perayaan Kenaikan Isa Al Masih, Kamis (26/5/2022) di Gereja Santo Mikael ini dibantu masyarakat sekitar dalam melancarkan kegiatan ibadah umat Katolik. Pihak kepolisian Polsek Tanjung Sakti diturunkan 3 personil untuk menjaga ibadah yang dilakukan sejak pukul 08.00 hingga pukul 09.00   menurut Mikael (57 tahun) warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Tanjung Sakti PUMI.

photo by Mikael, Jalan Misa Kenaikan Isa Al Masih Hikmat
photo by Mikael, Jalan Misa Kenaikan Isa Al Masih Hikmat

Bahwa umat Katolik menghadiri Misa dengan penuh sukacita, sementara umat muslim yang berada di sekitarnya juga ikut menjaga kelancaran ibadah. Misa dipimpin Pastur Titus Purba Saputra SCJ berjalan hikmat dan lancar, sementara warga katolik yang mengikuti Misa sekitar 50 orang lebih.

"Rangkaian acara sebelumnya yakni setelah sebulan sebelumnya Paskah, lalu kini kita memperingati Kenaikan Isa Al Masih, dengan mendalami semua yang dijabarkan dalam kitab, antara lain makna cinta kasih sesama," jelas Mikael.

Makna cinta kasih sendiri menurut Mikael bahwa selalu terjalin di antara masyarakat Tanjung Sakti PUMI. Saling mengasihi, toleran, menghargai keberagaman sejak dahulu mereka sudah mengalami.

photo by Mikael, Gereja Santo Mikael, Tanjung Sakti
photo by Mikael, Gereja Santo Mikael, Tanjung Sakti

Kamil Kades Pulau Panggung, Tanjung Sakti PUMI mengatakan bahwa keberagaman, gotong-royong, dan toleransi umat beragama di Tanjung Sakti berjalan harmoni.

"Seperti perayaan Kenaikan Isa Al Masih hari ini. Kita sesama umat menjaga supaya ibadah umat katolik berjalan lancar dibantu personil Polsek Tanjung Sakti," ungkap Kamil.

Ditegaskannya bahwa saling mengunjungi pada saat perayaan besar agama seperti Idul Fitri dan Natal biasa terjadi, toleransi sudah terjadi sejak jaman dahulu kala. Dan masyarakat saling bergandengan.     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun