Padanya aku cerita malam,
Tentang burung-burung, gemintang, langit pekat dan kelabu
Gemuruh hatiku yang seperti tak mampu berdetak,
Mati rasa oleh semua kebohongan dan kehancuran,
Padanya aku bercerita malam,
Tentang cinta yang dusta,
Tentang kata yang tak terucap,
Tentang batin yang terluka hebat,
Padanya aku bercerita malam
Ditengah derai hujan kuteriakkan,
Betapa tak adil hidup dalam penantian,
Dalam kesemuan waktu,
Kau.... Tau itu....
Padanya aku bercerita malam
Tangis yang pecah dalam senandung luka yang merobek rasa,
Cukup, waktuku menunggumu,
Cukup, penantianku yang selalu tercampakkan.
Padanya aku bercerita malam
Tuhan deru nafasku masih mampukan ?
Lahat, 27 April 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H