Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berdoa, Idul Fitri Bersih dari Corona

19 Mei 2020   22:37 Diperbarui: 19 Mei 2020   23:08 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersih-bersih rumah. Dok pribadi

Hitungan jari lagi kita akan berpisah dengan Ramadhan 1441 Hijriah, menyambut Idul Fitri. Biasanya saya jaman tahun sebelumnya, sudah membayangkan shalat Ied di Lapangan Seganti Setungguan, Kabupaten Lahat dan silaturahmi ke semua teman. 

Nyatanya tahun 2020 Masehi ini cuma angan, Covid 19 belum jua sirna. Beberapa hari lalu tim Covid 19 desa sudah menyemprotkan desinfektan lagi ke seluruh jalan utama desa, akankah semua bersih dan berlalu dari Pandemi ini?

Semoga saja.... Doa seantero bumi berharap demikian, bersih dari Corona, badai segera berlalu, umat manusia bisa berbenah diri dari semua yang sudah morat marit, ekonomi anjlok drastis, was-was dengan tertularnya Corona, segera berakhir. Saya yakin doa semua orang seperti ini. Ramadhan itu bulan penuh berkah, ampunan dan kontan seringkali Allah mengabulkan tanpa kita sadari.

Dalam tausiyahnya di tahun-tahun lalu saat Ramadhan kenangan saya, Pimpinan Pondok Pesantren Abdurrohman, Kikim Timur, Lahat KH. Khusnuddin Karim mengungkapkan bahwa momen Ramadhan sebagai upaya membersihkan hati dan jiwa. 

"Ramadhan semakin membuat kita bisa mengkaji keislaman lebih dalam terutama anak-anak muda."

 "Perbanyak dzikir dan ibadah yang dianjurkan selama Puasa."

Itu yang saya kutip setiap mendengar tausiyah beliau saat Ramadhan. Bahwa ada kelapangan di Idul Fitri dari ibadah yang ikhlas dan hati yang bersih.

Gambaran bersih-bersih desa jelang Ramadhan dan Idul Fitri dalam kondisi Corona makin gencar. Paling utama di rumah masing-masing, perlengkapan desinfektan, karbol untuk di rumah. Meski ibadah kami di rumah, sudah pasti usai subuh pemandangan sajadah masing-masing kami di rumah berjejer, begitu pula sarung dan mukena. 

"Kebersihan itu sebagian dari iman kan Bu?" 

Begitu tiruan kata si bungsu dengan kewajiban membersihkan diri dan rumah, saat menirukan saya bicara.

Si bungsu sudah lebih dahulu bertanya tentang sarung ganti ia shalat.

"Aku gak apa-apa gak beli baju baru, asal sarung bersih terus."

Si bungsu sudah paham kondisi seperti ini paling utama kebersihan, dan beribadah. 

"Zakat itu membersihkan harta kan?"

"Ibu jangan lupa berzakat."

"Petugas masjid menerima zakat usai adzan shalat fardhu."

Pesan itu dibaca si bungsu via WhatsApp grup desa kami. Dan sudah pasti ia mesin pengingat, ketika ibu pergi. Supaya tak lupa juga mampir ke masjid untuk berzakat.

Bersih-bersih rumah. Dok pribadi
Bersih-bersih rumah. Dok pribadi

Tak cuma ibu, dua kakak perempuan nya juga menjadi sasarannya mengingatkan hal baik ini.

Meskipun Idul Fitri sudah saya beritahu pada anak-anak untuk tidak Pantauan (silaturahmi, berkunjung dalam bahasa Lahat) dulu mereka tidak mengubah tradisi bersih-bersih di rumah.

Toh mereka yakin tetap bisa bersilaturahmi via gawai dan bertemu via WhatsApp video call, untuk saling bermaafan.

Selamat Ulang Tahun Kabupaten Lahat

Semoga Lahat segera terbebas dari Corona

Semoga masyarakatnya saling berbagi 

Untuk bangkit dari kondisi ekonomi yang morat marit...

Foto by Kompasianer Palembang (dok. Kompal)
Foto by Kompasianer Palembang (dok. Kompal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun