Si bungsu sudah lebih dahulu bertanya tentang sarung ganti ia shalat.
"Aku gak apa-apa gak beli baju baru, asal sarung bersih terus."
Si bungsu sudah paham kondisi seperti ini paling utama kebersihan, dan beribadah.Â
"Zakat itu membersihkan harta kan?"
"Ibu jangan lupa berzakat."
"Petugas masjid menerima zakat usai adzan shalat fardhu."
Pesan itu dibaca si bungsu via WhatsApp grup desa kami. Dan sudah pasti ia mesin pengingat, ketika ibu pergi. Supaya tak lupa juga mampir ke masjid untuk berzakat.
Tak cuma ibu, dua kakak perempuan nya juga menjadi sasarannya mengingatkan hal baik ini.
Meskipun Idul Fitri sudah saya beritahu pada anak-anak untuk tidak Pantauan (silaturahmi, berkunjung dalam bahasa Lahat) dulu mereka tidak mengubah tradisi bersih-bersih di rumah.
Toh mereka yakin tetap bisa bersilaturahmi via gawai dan bertemu via WhatsApp video call, untuk saling bermaafan.