Hanya tinggal 1 stoples dan itu jadi rebutan dan keributan yang lucu. Mereka saat menjual dan membuat tidak menyadari, dan Cuma sekali mencicipi. Anak-anak lupa menyisakan, sementara toko yang menjual peralatan kue baru buka hampir sepekan. Setiap hari keluar kalimat yang merindukan coklat isi kopi, yang walaupun lebaran berlalu mereka tetap antusias membuatnya.
Esok, anak-anak sudah bertanya padaku, setelah oven diperbaiki, kue kering yang beramai-ramai kami buat. Sebab, mereka mengerti saat Pandemi Covid 19, ibu makin rajin membuat semua masakan sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H