iklan sahur dan berbuka Indomie
Saking tidak pernah menonton siaran televisi dan memang tidak membeli televisi anyar. Televisi di rumah keluaran tahun awal 2000 hadir Nenek Wies untuk cucunya tersayang. Televisi tabung 14 inci. Pasti situ tertawa membacanya, kok ada ya keluarga yang tinggal di kota dan tidak mempunyai televisi. Nantilah di tulisan berbeda akan diceritakan alasan saya sebagai ibu enggan menonton televisi dan enggan mengajak anaknya menonton televisi.
Iklan sepanjang jaman yang saya sukai tentang Ramadhan ya itu, iklan Indomie. Indonesia banget suasana Ramadhan baik berbuka maupun sahur. Melekat nyanyian yang dilagukan hingga kini meski versi iklan Ramadhan Indomie 2020 sudah berbeda lagi, tapi tetap suka.
Satu hal, suka iklannya saja, saya dan anak-anak bukan penyuka Indomie. Aneh juga kan, tetapi menghindari mie instan sudah lama saya lakukan.
Iklan di sosial media yang juga saya suka saat ini salah satunya dari toko online Tokopedia dan Shopee
Iklan Shopee di Facebook
Sebetulnya miris melihat kondisi bisnis jualan online setelah Pandemi Covid 19, jelas penurunan drastis dan jor-joran discount dan terakhir kenekatan bisnis ini menanggung ongkos kirim alias pengiriman gratis.
Senangnya buat konsumen seperti saya yang butuh peralatan dan instrumen berdagang kopi saat ini sedang murah-murahnya. Tetapi tersisip doa supaya setiap usaha jangan ada yang jungkir balik, bangkrut saat ekonomi kita morat marit.Â
Saya berharap teman-teman pedagang dan tim marketing mereka semakin kreatif mengemas dagangan supaya makin laku. Memang benar di tengah situasi Covid 19 ini banyak-banyak berbuat baik saja. Kita tidak pernah tahu tangan kecil mana yang kelak menyelamatkan kita keluar dari situasi ini.
Saya suka dengan iklan-iklan yang katanya receh tapi saling mendukung banyak orang. Iklan lauk pauk ini milik teman saya yang disebarkan lewat Facebook dan instrumen Marketplace, grup dagang di lokal Lahat. Teman saya menjual produk temannya, mengambil keuntungan sedikit, berbagi dengan ojek pengantar juga.Â
Hitungan jari sudah berapa banyak menghidupi orang-orang di sekitarnya. Pekerjaan saya jika sesekali membeli, sesekali pula beriklan ulang bagi yang membutuhkan produknya.
Dan akhirnya jadi manfaat banyak, saat orang-orang kebingungan untuk melakukan kegiatan tambahan saat diam di rumah, saya justru membuka lembar-lembar catatan itu untuk menebar kebaikan.
Salam Kompal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H