Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Rindu Surau dan Masjid Kami

30 April 2020   20:06 Diperbarui: 30 April 2020   20:12 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabatku yang mengirimkan foto ini bernama Ahmad Zikri (aku memanggilnya Jekri), rumah nya berada di depan surau. Yang kuingat pelajaran baik sangat banyak yang kudapat dari surau ini.

Dan lelucon dari sahabat ku saat mengumandangkan adzan di masjid hingga dipanggil dan dijewer telinganya oleh Sang Nenek masih kuingat. Bahwa orang tua kami sangat menjaga adab anak-anaknya saat di surau.

Masjid Al Furqon, Pangkalpinang, Babel
Masjid Al Furqon, Pangkalpinang, Babel

Satu lagi masjid yang kukenal menjadi tempat belajar dan bergaul saat saya kecil hingga menjelang remaja, yakni Masjid Al Furqon di komplek perumahan timah di Kelurahan Bukit Baru dekat sekolah dasarku dulu.

Khas dari masjid ini ada beberapa pohon buah mentega atau pohon buah Bisbull (Diospyros discolor Willd.),  yang di tanam di halaman masjid saat berbuah biasanya kulihat beberapa anak mengambilnya. Tanaman ini ternyata cukup langka dan dilupakan saat ini. Buahnya seperti kesemek tapi berwarna kecoklatan berbulu.

Buah Mentega, cybex.pertanian.go.id
Buah Mentega, cybex.pertanian.go.id

Masjid Al Furqon adalah termasuk bangunan bersejarah bagi banyak orang yang tinggal di kompleks timah tersebut. Dikelilingi rumah-rumah tua berarsitektur Belanda dan dua buah water torrent atau tempat penampungan dan pengelolaan air bagi masyarakat setempat.

Masjid itu di tahun 1980-an adalah masjid besar dan megah. Setiap hari seusai sekolah diramaikan anak-anak yang mengaji, tak hanya itu saja, pengajian, dan kegiatan umat muslim lainnya membuat masjid selalu terisi, termasuk perpustakaan juga dimiliki masjid kala itu.

Selain di surau Al Barokah, saat Ramadhan sudah pasti saya terkadang sholat tarawih di Al Furqon bersama teman-teman, berombongan dan saling jemput. Keseruan, kekompakan anak-anak kampung seperti saya lekat hingga sekarang.

"Ka teraweh ape begagit di sanen?"

Maksudnya saat di masjid kami betul-betul terawih atau hanya bermain-main. Hal itu menjadi nostalgia hingga kini. Jika di hitung dari kedua tempat ibadah tersebut, sudah mendidik puluhan ribu orang-orang sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun