Mohon tunggu...
Soufie Retorika
Soufie Retorika Mohon Tunggu... Penulis - Penyuka seni, budaya Lahat

Ibu rumah tangga, yang roastery coffee dan suka menulis feature, juga jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mas Dalgona

3 April 2020   20:02 Diperbarui: 3 April 2020   23:19 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by Retorika Coffee n Craft

Siapa sangka lelaki berewokan, ubanan, kekar ini jago masak dan nge blend coffee. Awalnya aku yang ngajarin nyeduh kopi tubruk setiap ngapelin. Lalu nge-brewing pakai aeropress dan mokapot. 

Tadinya dia tahunya kopi saja, glek glek glek diminum habis udah. Pelan tapi maksa tiap hari bahasan kita kopi melulu, dari Arabika, robusta dan Liberica. Dari ngopi bareng, nyeduh bareng dibawa ketempat mancing, makan malam bareng, akhirnya sarapan juga seringkali bareng-bareng. Ternyata kutinggalin keluar, dia main perkakas masak dan aku tinggal makan.

"Wah juragan masakannya enak..."

Itu teriakanku diawal kita buat bisnis kopi dan kuliner. Sebetulnya sudah ada Retorika Coffee n Craft sejak 2016 silam. Tapi usaha berdua ini dirintis sudah dua tahun.

Coldbrew coffee atau kopi yang diseduh pada suhu ruang dan didiamkan selama 12 jam di refrigerator alias kulkas, itu adalah kopi seduhan Pak Juragan yang jadi favorit ku, favorit pelanggan dan ibu ibu milenial yang baru tahu ngopi enak. Di banderol untuk kopi robusta Rp 15.000/botol ukuran 250 ml, untuk Arabika Rp 25.000/botol dan Liberika Rp 20.000/botol.

Coldbrew Coffee (dok. pribadi)
Coldbrew Coffee (dok. pribadi)
 Perjalanan kami hingga kesini jelas bisnis membangun hubungan kami jadi kuat, dan kokoh. Tiap hari ribut yah biasa, keras kepala. Tapi prinsip kerja kami berdua ada bagian masing-masing yang sudah jadi tugas. Dan itu tidak saling mengganggu otoritas pekerjaan masing-masing, sesuai keahlian dan kesukaan.

Ngulik ulik resep kopi itu hobi Pak Juragan, kalau aku cukuplah di hulu mencari kopi yang bagus, membuka jalur mengajar petani dan berbagi pengalaman dengan petani. Saya cuma perempuan yang menyediakan alat-alat dia nyeduh dan menggolah kopi.

Sampai pada si Dalgona yang saat ini viral di semua konten kuliner, sosial media dan lain lainnya. Hampir seminggu ini, aku di kebun, Pak Juragan sibuk sortirasi kopi dan menjemurnya. Di sela-sela kegiatannya menggarap pesanan, nyobain juga resep baru.

"Hon... (Biasa dia panggil Honey) kalo ke pasar sekalian beli susu dan Nescafe."

Dia menerangkan bahwa tanpa Nescafe si Mas Dalgona tidak jadi sesuai ekspektasi.

"Yang nyicipin aku. Pake Nescafe ?!"

"Kalo aku mencret, diare... piye jial?"

Tadi nya untuk mengocok Juragan pakai shaker, tapi rupanya kurang bagus. Pada percobaan kedua dan ketiga dipakai frother, ternyata menurutnya masih kurang bagus.

Kesemuanya kopi robusta espresso yang diseduh pakai aeropress. Sebanyak dua sendok, sama banyak dengan gula, susu dan es.

Duh.... Hal yang paling males mencicipi minuman semanis ini. Kebayang dua sendok gula rasanya muanise.... Pollll

Di percobaan kesekian, aku sudah mau melotot, ketika dia pakai handmixer. 

"Masya Allah, ojo to hon (aku juga memanggil nya honey) walahe...."

"Gara-gara Mas Dalgona kuwi, rusak kabeh."

Aku sudah melotot dan ngomel by emak-emak cerewet yang keluar taringnya.

"Ibumu cerewete ra jamak tenan."

"Nanti kan yang nyicip juga kamu."

Tapi dia tahu, aku kurang suka kopi manis begini. Dia tahu Ice Americano dan coldbrew itu favorit aku.

Tapi apa pun yang disuguhkannya pagi dan petang, selalu kuhabiskan. Karena prinsip bahwa lelaki jadi jagoan dapur, dan si perempuan fasih memegang cangkul, tang dan perkakas tukang itu tidak tabu. Menghargai keahlian masing-masing pasangan dan menikmati menjadi anugerah.

Satu hal bisa menyuguhkan makanan mewah dan minuman mahal mahakarya pasangan sendiri itu nikmat tiada tara. 

Ya... Kan.. Mas Dalgona..

Salam Kompal

kompal-20200114-072138-5e8733f1097f360576606292.jpg
kompal-20200114-072138-5e8733f1097f360576606292.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun