Selang beberapa saat terhubung dengan ahli arkeologi perempuan lainnya dari Balar Palembang, Kristantina Indri Astuti yang diminta komentar tentang peninggalan megalitik Bumi Pasemah yang mengambarkan perempuan. "Wajar jika peninggalan megalitik ini menjadi world heritage, menjadi warisan dunia yang nanti menjadi tinggalan anak cucu kedepan," kata Kristantina.
Sebab ada satu pesan perlambangan kasih sayang dari megalitik ini yakni ibu, perempuan yang sedang mengambin (mengendong) atau bermain dengan anak, membawa keranjang (kinjar dalam bahasa Pasemah) atau ibu yang bekerja tak jauh dari anak, hewan peliharaan. "Peran serta perempuan sangat penting tak hanya mengasuh, tapi bekerja dan keterikatan ibu dan anak yang tak berjauhan, itu pesan moral (budi pekerti)," papar Kristantina. Pesan masa lalu yang universal dibutuhkan semua orang kekinian yang menjadikan penting megalitik sebagai world heritage.
Selamat hari ibu, pesan ini bukan euforia belaka. Peran penting perempuan di masa kini semakin tinggi gejolaknya. Tapi tak meninggalkan adat-adat istiadat kita sebagai perempuan Indonesia. Peran perempuan sama penting dengan lelaki, ada keseimbangan yang sudah diberikan Yang Maha  Kuasa. (Sofi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H