Mohon tunggu...
SOSPOL BEM FIS 2015
SOSPOL BEM FIS 2015 Mohon Tunggu... -

Akun kompasiana ini bertujuan sebagai sarana memberikan pendapat dari kajian rutin koran Kompas,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengkaji Kebijakan Ekonomi Pemerintah Saat Ini

30 Juli 2015   02:29 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:56 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengkaji tentang kebijakan ekonomi pemerintah saat ini, kami rasa perlu ditingkatkan lagi. Terdapat program ekonomi kerakyatan sebagai andalannya. Ekonomi kerakyatan pada dasarnya lebih memprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi pada sektor kerakyatan contohnya melalui program perbaikan sarana prasarana perekonomian seperti pasar, pemberdayaan para pelaku pasar seperti petani, nelayan pedagang dan lainnya.

Sudah banyak diketahui banyak orang bahwa komitmen pemerintah dalam ekonomi kerakyatan bisa dilihat dalam program pemerintah dalam merevitalisasi dan membangun ribuan pasar tradisional dan pemerintah dalam hal ini presiden dan kementrian perdagangan beberapa kali turun langsung dalam program tersebut di beberapa daerah.

Menyikapi masalah stabilitas harga kebutuhan pokok, lemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan ketersediaan lapangan kerja menjadi perhatian banyak kalangan. Mengenai stabilitas harga kebutuhan pokok saat ini perlu diperhatikan dengan cermat karena harga kebutuhan pokok kurang stabil. Memang pemerintah telah mengadakan pasar murah untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok, namun itu hanya sementara waktu saja bukan bersifat tetap. Bagi masyarakat bawah hal ini memang cukup terasa dampaknya. Mereka berharap harga kebutuhan pokok dapat stabil sebagaiman mestinya tanpa ada kenaikan lagi pada saat-saat tertentu.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, khususnya dollar Amerika menjadi isu khusus yang memang sudah terjadi saat ini. Nilai tukar yang menembus angka 13.000 lebih memang sudah terjadi. Kejadian ini berdampak pada golongan masyarakat pengusaha. Para pengusaha menjadi sulit untuk menjalankan usahanya, ibaratnya "pisau bermata dua" dengan semakin lemahnya rupiah, mereka juga berfikir ulang dalam menjalankan usahanya. Namun disisi lain mereka juga harus menjalankan usahanya demi alasan untuk hidup berkelanjutan.

Ketersediaan lapangan kerja sudah menjadi masalah klasik di kalangan masyarakat. Pemerintah sebagai sarana penyeleggara lapangan kerja dirasa kurang menyediakan sebagaimana mestinya. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pengangguran yang ada, banyaknya kaum urban yang merantau di kota besar namun gagal mendapatkan kerja. Ketersediaan lapangan kerja harus seimbang dengan banyaknya masyarakat yang sudah dalam usia produktif bekerja agar tidak terjadi banyak pengangguran.

Mungkin itu saja tentang mengkaji kebijakan ekonomi saat ini, semoga ini menjadi bahan pembahasan yang baik dan bermanfaat bagi semuanya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun