Ekonomi islam sebuah prototype perekonomian yang berbasiskan nilai–nilai keislaman, dengan menjujung tinggi nilai kebersamaan dalam mencapai kesejahteraan.
Dan islam sendidiri adalah agama universal. agama yang meliputi dan membimbing seluruh aspek kehidupan kita. maka untuk menjadi seorang muslim yang kafah tentu seluruh kegiatan dan perbuatan kita harus sesuai dengan tuntunan syariat islam.
Dalam tulisan kali ini kita akan membahas salah satu aspek kehidupan yang sangat penting dan tentunya tidak lepas dari tuntunan ajaraan islam, yakni aspek ekonomi, kegiatan berekonomi (iqtishadiyah).
Pilar ekonomi islam dalam teorinya yaitu kesejahteraan, kemaslahatan, kebermanfaatan, universal, dan keberlanjutan.
Namun dalam implementasi ekonomi islam tidak sebatas terdiri dari ekonomi islam. namun yang terpenting dari pondasi terlebih dahulu yang kuat. Podasi ekonomi yang kuat perekonomian yang bisa menerapkan 4 sifat nabi yaitu sidiq, fatanah, amanah, dan tabligh.
Shiddiq
Shiddiq artinya benar. Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya juga benar. Sejalan dengan ucapannya. Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya.
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong/kizzib, dusta, dan sebagainya.
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” [An Najm 4-5]