Mohon tunggu...
soslingbemfp
soslingbemfp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kementerian Sosial dan Lingkungan BEM Fakultas Pertanian muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Dengan fokus pada pertanian, kementerian ini bertujuan untuk menggalang dukungan mahasiswa dalam advokasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Melalui implementasi program aksi lingkungan, seperti pengabdian kepada masyarakat, pemanfaatan sumber daya manusia secara efisien, kementerian sosial dan lingkungan berupaya mengintegrasikan aspek lingkungan ke dalam aktivitas sehari-hari di fakultas. Kolaborasi dengan pihak eksternal, termasuk organisasi lingkungan dan pemerintah daerah, juga menjadi prioritas untuk memperkuat upaya perlindungan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Perubahan Iklim Ancam Kehidupan di Bumi

24 Desember 2024   19:26 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:26 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Perubahan Iklim (Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng)

Peningkatan konsentrasi GRK di atmosfer bumi, juga meningkatkan suhu permukaan bumi. Dekade terakhir tahun 2011-2020, tercatat shu permukaan bumi yang paling panas dibandingkan dekade sebelumnya. Sejak tahun 1980, setiap dekade, suhu permukaan bumi menjadi lebih panas dari dekade sebelumnya. Di Greenland dan Antartika, lapisan es mengalami pencairan yang signifikan, yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut. Jika lapisan es ini melewati titik kritis, dapat menyebabkan keruntuhan yang tak terbalik dan meningkatkan risiko banjir di daerah pesisir. 

Perubahan iklim memperburuk kelangkaan air pada daerah -- daerah yang mengalami tekanan berat akan ketersediaan air, dan mengarah pada meningkatnya risiko kekeringan pertanian yang mempengaruhi produksi pangan, dan kekeringan juga menyebabkan kerusakan ekosistem baik darat, laut, sungai. Perubahan iklim menyebabkan pergeseran dalam pola curah hujan, yang mengakibatkan beberapa daerah mengalami hujan yang lebih sedikit, sementara yang lain mungkin mengalami curah hujan ekstrem. Hal ini berkontribusi pada ketidakpastian dalam ketersediaan air.

Solusi Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

1. Upaya Mitigasi

Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim, beberapa strategi dapat diterapkan. Salah satunya adalah beralih ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan. Selain itu, meningkatkan efisiensi energi di sektor rumah tangga, industri, dan transportasi dapat mengurangi konsumsi energi dan emisi CO2. Penghijauan dan konservasi hutan juga sangat penting karena hutan berfungsi sebagai penyerap karbon. Mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik dan manajemen limbah ternak, dapat mengurangi emisi metana dan nitrogen oksida. Namun, kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan pentingnya tindakan individu dalam mengurangi jejak karbon sangat krusial untuk mencapai tujuan mitigasi. Oleh karena itu, pendidikan dan kesadaran iklim harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mengatasi perubahan iklim. 

2. Upaya Adaptasi

Perencanaan tata kota berbasis iklim sangat penting untuk meningkatkan ketahanan infrastruktur kota terhadap perubahan iklim, seperti dengan membangun tanggul banjir dan taman kota yang dapat menyerap air hujan, sehingga membantu mengurangi risiko bencana. Selain itu, praktik pertanian adaptif, seperti penggunaan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap suhu ekstrem dan kekeringan, dapat membantu petani beradaptasi dengan perubahan iklim. Perlindungan terhadap bencana alam juga perlu diperkuat melalui sistem peringatan dini dan perencanaan darurat yang efektif, guna melindungi masyarakat dari dampak bencana. Pengembangan infrastruktur tahan cuaca, termasuk jaringan listrik, sistem penyediaan air bersih, dan transportasi yang dirancang untuk menghadapi cuaca ekstrem, menjadi langkah penting dalam menciptakan ketahanan. Terakhir, pengelolaan sumber daya air yang optimal diperlukan untuk mengatasi krisis air bersih yang semakin mendesak. Dengan mengintegrasikan semua aspek ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun