Surabaya, 8 November 2024 --- Dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar, BEM Fakultas Pertanian UPN Veteran Jawa Timur, melalui Kementerian Sosial dan Lingkungan, melaksanakan kegiatan "Faperta Mengajar" di SMPN 3 Surabaya. "Faperta Mengajar" merupakan program rutin yang diinisiasi oleh Kementerian Sosial dan Lingkungan BEM Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Jawa Timur, dengan misi membangun generasi muda yang lebih peduli terhadap isu lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat mengenai keberlanjutan lingkungan.
Kegiatan "Faperta Mengajar" yang berlangsung pada 8 November 2024 bertujuan untuk mengenalkan eco-enzyme sebagai solusi alami dalam mengelola limbah organik dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar. Kegiatan ini mengusung tema "Enviroguard: Go Green, Clean Life, with Eco Enzym". Pemilihan tema tersebut dilatar belakangi oleh banyaknya sampah organik yang terbuang secara sia-sia di daerah Surabaya. Salah satu sampah organik yang terbuang yaitu kulit nanas, sehingga dibutuhkan pengolahan secara bijak pada kulit nanas. Ketika sampah organik membusuk di tempat pembuangan tanpa adanya pengelolaan yang tepat maka akan menghasilkan gas metana, salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global. Selain itu, sampah organik yang tidak terkelola dapat mencemari tanah dan air tanah. Pengelolaan sampah organik, seperti melalui komposting atau pembuatan produk seperti eco-enzyme, kita tidak hanya mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) tetapi juga mengubah limbah menjadi sumber daya yang bermanfaat, seperti pupuk alami, pengurai tanah, atau bahan pembersih ramah lingkungan. Pengolahan ini mendukung prinsip keberlanjutan dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Eco-enzyme adalah larutan fermentasi alami yang dibuat dari limbah organik, gula, dan air, yang memiliki berbagai fungsi ramah lingkungan. "Eco" berasal dari kata "Ecology" (ekologi) artinya ramah terhadap lingkungan dan "Enzyme" artinya zat pengurai alami. Eco-enyzm memiliki manfaat dalam rumah tangga, pertanian, dan lingkungan. Pada rumah tangga, eco-enzym dapat dimanfaatkan untuk pembersih lantai, detergen alami, pembersih kamar mandi, dan pencuci piring. Pada pertanian, eco-enzym bermanfaat untuk pupuk organik cair, pestisida alami, memperbaiki kualitas tanah, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Bagi lingkungan, eco-enzym memiliki manfaat untuk mengurangi sampah organik, menetralisir polusi air, mengurangi pencemaran udara, dan ramah lingkungan.
Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan pihak dekanat Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Jawa Timur yaitu Ibu Dr. Gyska Indah Harya, SP, M. Agr.. Acara ini melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian sebagai relawan pengajar yang memberikan edukasi langsung kepada para siswa SMPN 3 Surabaya dan diikuti oleh para siswa sejumlah 34 orang yang terdiri dari perwakilan kelas VII dan VIII. Para siswa yang mengikuti kegiatan tersebut sangat antusias dan aktif bertanya. Output yang diberikan kepada para siswa yaitu pemahaman mendalam tentang proses pembuatan eco-enzyme, manfaat eco-enzyme serta cara pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari.Â
Para siswa diajak langsung untuk mempraktikkan cara pembuatan eco-enzyme sederhana, menggunakan kulit nanas. Selain praktik langsung, para siswa juga diajak berdiskusi mengenai dampak positif yang dihasilkan dari penggunaan eco-enzyme, seperti mengurangi penggunaan bahan kimia dalam produk pembersih dan meningkatkan kesuburan tanah jika digunakan sebagai pupuk organik. Acara praktik  pembuatan diakhiri dengan praktik pengaplikasian eco-enzyme yang telah dibuat sebelumnya oleh para panitia kegiatan Faperta Mengajar. Para siswa tampak antusias bertanya dan berbagi pengalaman, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap solusi lingkungan ini.Â
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat eco enzym diantaranya bahan organik seperti sisa buah/sisa sayuran (kulit nanas sebanyak 1,2kg), gula merah 500 gram, air bersih 4 liter. Sementara alat yang digunakan yaitu wadah kedap udara dan pengaduk. Proses pembuatan diawali dengan menyiapkan air bersih dalam wadah, kemudian memasukkan gula merah yang telah diiris tipis-tipis dan diaduk hingga larut, memasukkan potongan buah-buahan yang telah dibersihkan ke dalam campuran gula dan air, lalu menutup rapat dan menunggu sampai 3 bulan agar terfermentasi dengan baik. Pada 1 bulan pertama, eco enzym diaduk setiap hari selama 5 menit. Bulan ke-2 hingga ke-3 eco enzym ditutup rapat tanpa diaduk agar cepat mengendap. Eco enzym yang telah terfermentasi dengan baik selama 3 bulan dapat disaring dan siap digunakan untuk pupuk tanaman oleh karenanya dilakukannya monitoring selama 3 bulan sejak pembuatan.
Kegiatan ditutup dengan pemberian pesan dan kesan oleh Presiden BEM Faperta UPN "Veteran" Jawa Timur, Rama Sandy, menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah edukasi lingkungan di usia dini. "Harapannya, melalui program ini, siswa dapat memahami manfaat eco-enzyme dan mulai mengaplikasikannya di rumah. Ini adalah salah satu upaya kecil, tapi bermakna untuk mengurangi limbah dan menjaga kebersihan lingkungan kita," ujarnya.
Perwakilan Kepala Sekolah SMPN 3 Surabaya, Ibu Triana Wati S.Pd., mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk nyata kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan sekolah dalam menanamkan kesadaran lingkungan. "Kegiatan seperti ini sangat penting bagi siswa kami. Mereka bisa belajar langsung dari mahasiswa, yang membuat mereka lebih mudah memahami dan termotivasi untuk menjaga lingkungan," ucapnya.
Dengan adanya kegiatan ini, Fakultas Pertanian UPN "Veteran" Jawa Timur berharap eco-enzyme bersifat berkelanjutan sehingga dapat menciptakan langkah nyata untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H