Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Sociologist and educator

Pendidik Sosiologi Global Prestasi School

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

SC Heerenveen Dapat Kiriman dari Warga Indonesia

24 April 2024   17:19 Diperbarui: 24 April 2024   17:40 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Warga net Indonesia kompak mengunjungi akun instagram club sepak bola SC Heerenveen asal Belanda yang berbasis di Heerenveen, Friesland. Pada akun tersebut komentar diramaikan oleh bahasa Indonesia yang mengucapkan terima kasih atas diizinkannya Nathan Tjoe-A-On membela Timnas Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 AFC 2024.

Keterlibatan warganet Indonesia dalam mengunjungi dan memberikan komentar di akun Instagram klub sepak bola Heerenveen menunjukkan sebuah fenomena sosial yang menarik. 

Fenomena ini mencerminkan bagaimana sebuah komunitas dapat bersatu padu mendukung perwakilan mereka di kancah internasional, dalam hal ini Nathan Tjoe-A-On, yang diizinkan membela Timnas Indonesia di perempat final Piala Asia U-23 AFC 2024. 

Kegiatan ini bukan hanya sekedar dukungan, melainkan juga sebuah bentuk apresiasi yang mendalam terhadap klub dan manajemen yang telah memberikan kesempatan langka tersebut.

Dalam konteks sosiologi, aksi kompak warganet Indonesia ini dapat diinterpretasikan melalui lensa teori kesadaran kolektif dari mile Durkheim. Teori kesadaran kolektif dicetuskan oleh sosiolog Perancis, Emile Durkheim, pada abad ke-19. 

Teori ini menjelaskan bahwa dalam sebuah kelompok sosial, terdapat seperangkat keyakinan, ide, dan sikap moral bersama yang beroperasi sebagai kekuatan pemersatu. 

Kesadaran kolektif ini tidak merujuk pada hati nurani individu, melainkan pada pemahaman bersama tentang norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dianut kelompok tersebut. 

Kesadaran kolektif muncul dari pemahaman dan penghayatan bersama atas nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam kasus ini, nilai kebersamaan, kebanggaan nasional, dan rasa terima kasih menjadi perekat sosial yang memotivasi warganet untuk secara aktif mengungkapkan dukungan dan apresiasi mereka. Ini menunjukkan bagaimana media sosial menjadi ruang publik virtual di mana kesadaran kolektif dapat diwujudkan dan diperlihatkan secara nyata.

Komentar yang penuh canda, seperti tawaran untuk mengirim kerak telor dan keinginan untuk berbagi lokasi demi pengiriman makanan, menambah dimensi keakraban dan kehumasan dalam interaksi antara warganet Indonesia dengan klub sepak bola Heerenveen. 

Hal ini tidak hanya menunjukkan karakteristik sosial dari warganet +62 yang dikenal dengan kehangatannya, tapi juga cara unik dalam mengekspresikan dukungan dan terima kasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun