Di hari kedua kedatangan sosiolognrl di Sunda Kecil untuk eksplor sosiologis tradisi dan masyarakat Sumba Barat Daya terlebih dahulu mampir di sekolah SMA KRISTEN EDE Jalan. Katura Mette, Desa Denduka, Kec. Wewewa Selatan. Saya disambut dengan tarian khas Sumba Barat Daya yang dibawakan oleh dua siswi dan dua siswa SMA ini. Dua siswi sebagai penari dan dua siswa membawa pedang, mereka menari sambil sedikit lompat-lompat menyambut kami yang baru saja turun dari roda empat.
Kepala Sekolah Yohanes menyalami kami beserta seluruh dewan guru juga. Seluruh peserta didik ikut serta dalam penyambutan ini dengan berjabat tangan. Sekolah ini berdiri pada tahun 2022 dengan jumlah siswa 44. Gedung sekolah juga belum bisa dikatakan gedung selayaknya sekolah di kota kota besar. Bangunan sekolah dibuat dari alam seperti kayu dan bambu dengan alas masih tanah batu kapur. Kelas-kelas terbuat dari bilik bambu dengan meja kursi yang masih menyambung. Terlihat satu meja dan satu kursi diisi oleh 3-4 siswa dengan papan tulis yang sangat kecil.
Sekolah ini digagas oleh Yayasan Tunas Timur dengan luas 2 hektar dan telah bersertifikat. Tanah yang awalnya milik Bapak Bastian Bili dan kawan-kawannya diserahkan untuk kepentingan anak bangsa agar mereka dapat bersekolah. Alasan dibangun sekolah ini karena sekolah SMA sebelumnya terlampau jauh dan perlunya dibangun SMA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H