Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Perang Ukraina adalah Perang Kita

4 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 4 Maret 2022   16:03 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Perang ini bukan tentang NATO/Amrik melawan Russia, ini adalah tentang berubahnya tatanan dunia yang baru. Kemungkinan besar dari akhir perang ini adalah Putin memenangkan ambisinya untuk menguasai Ukraina dan melangkah lebih jauh untuk mengembalikan kenangan masa lalu Uni Soviet atau akan ada perang besar dan lama yang melibatkan Eropa dan Rusia.

Kemungkinan lain perang berhenti karena lengsernya Putin ataupun Putin berubah pikiran, dan dua skenario itu bukan jalan yang paling mungkin terjadi.

Skenario pertama dan kedua akan menjadi hal yang paling mungkin terjadi, dan itu akan berimbas sangat dramatis kedepan. Pada dasarnya Covid sudah merubah tata kelola dunia, ketika tata sosial dan ekonomi dijungkir balikan dalam waktu dua tahun, kita berharap kita akan mulai membangkitkan lagi putaran roda sosial dan ekonomi, supaya dunia mengejar ketertinggalan.

Banyak ahli memprediksikan akan ada guncangan ekonomi pada beberapa tahun ke depan, dan dengan kondisi yang ada akan sangat panjang jalan untuk pemulihan ekonomi dan sosial dalam setidaknya lima tahun ke depan.

Dalam tulisan saya sebelumnya saya menuliskan 'Dunia Tidak akan Sama lagi".

Perang ini bukan hanya membuat dunia tidak akan sama lagi, tetapi dunia akan goncang, tunggang langgang dan berantakan. Kita yang masih terpesona dengan dengan retorika, heroisme, takjub dan silau dengan api mesiu, harus memulai berpikir dan mempersiapkan hidup didunia yang berbeda.

Sebelum terjadinya perang, covid telah merusak harga bahan pokok, harga bahan bakar, harga makanan, dan segala rupa subsidi telah membebani keuangan negara, dan berharap setelah COvid selesai, negara bisa menata ulang perekonomian masyarakat.

Ketika Rusia menang perang ataupun perang berlanjut dan berlarut-larut, akan menarik kebawah jurang kehancuran ekonomi global. Karena apa? karena Ukraina dan Rusia adalah produsen minyak nabati terbesar di dunia, mereka juga mensuplay 28% gandum dunia, dan jangan lupa, Rusia adalah pemilik cadangan terbesar bahan bakar fosil dunia.

Dan embargo ekonomi kepada Rusia adalah mimpi buruk bagi kita semua, harga minyak akan naik baik minyak nabati maupun minyak fosil, harga gandum akan meledak, kita jangan lupa, kita pemakan indomie yang bahan dasarnya dalan gandum. Kita bisa lihat betapa minyak goreng harganya melonjak, CPO meledak, sekarang ketika tulisan ini dibuat, hargnanya 6.000 Ringgit, dua tahun lalu masih 2.000 Ringgi, luar biasa dan membuat masyarakat menjerit

Bisa dipastikan dalam beberapa tahun kedepan ekonomi akan porak poranda dengan angka inflasi yang sangat tinggi, pegang tulisan saya.

Perang ini menarik kita jauh kebelakang dimana perang dingin blok barat dan blok timur akan terulang kembali, dan apa yang terjadi setelah itu, dunia tidak akan sama lagi.

Apakah dunia yang sama akan kita rasakan seperti perang dingin dahulu, tentu tidak, ini akan lebih buruk, karena ini terjadi setelah covid memporak porandakan kehidupan kita, secara emosional kita tidak akan siap dengan hal yang lebih buruk dari ini, dan perang adalah keputusan sangat bodoh setelah sekian lama kita menghadapi kemerosotan ekonomi.

Kita akan menghadapi goncangan besar dalam 2-3 bulan kedepan, saya pastikan itu. Kita karus mempersiapkan diri dengan kondisi sangat buruk, secara ekonomi dan sosial.

Mulai sekarang kita harus bersiap-siap menghadapi tingginya harga pangan, bahan bakar, pakaian, transportasi, semuanya, akan meledak harganya.

Jangan terpesona dengan perang Ukraina dan Rusia, karena kita akan harus mempersiapkan perang kita sendiri dalam waktu beberpa bulan ke depan. Dunia ini saling terkoneki satu sama lain, seperti rantai, kalau adalah persoalan disalah satu rantai, akan berimbas kepada keseluruhan sistem. 

Alih-alih mempersiapkan kehidupan yang sulit  dalam beberapa waktu ke depan, kita malah gontok-gontokan membela salah satu pihak, seakan ini adalah pertandiangan liga sepakbola.

Saat ini kita harus berhemat dan jangan berhutang, simpan tenaga kita untuk hal-hal yang berguna, tolonglah sesama kita kalau kita punya kelebihan, karena perang disana adalah awal perang baru buat kita juga, dan perang ini akan berlangsung sangat panjang, terjal dan perlu ketahanan luar biasa secara fisik dan emosional.

Dunia tidak akan sama lagi, selamat berjuang, dan senang telah mengenal anda, seandainya ini adalah akhir dari segalanya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun