Apapun pilihan hidup kita, apakah kita mau jadi fotografer, pemain bola, ataupun jadi tukang kopi, bisa dipastikan akan menjadi yang terbaik dibidangnya apabila kita memilihnya dengan hati.
Bukan karena upahnya, bisa menghasilkan uang yang sangat banyak, trend maupun karena pilihan orang terdekat kita, bisa teman, pasangan maupun orang tua kita.Â
Kadang-kadang kita memang mengerjakan sesuatu karena kita mau menyenangkan orang lain, tidak enak sama orang terdekat kita ataupun melakukan pekerjaan yang menurut pandangan sosial kita sebagai pekerjaan yang dianggap layak dan terpandang, dengan mengesampingkan apa yang sebenarnya kita mau, yang kita pandang sesuai dengan hati kita dan bisa kita lakukan dengan yang terbaik.
Didunia yang semakin terbuka ini, persaingan bisnis, persaingan ketenaga kerjaan akan sangat ketat, kalau mau ikut bersaing dan memenangkannya, kita perlu orang-orang yang handal, kreatif, tahan banting dan pantang menyerah.Â
Nah untuk menghadapi disituasi seperti itu, Â memilih dengan hati adalah modal dasar utama, sangat fundamental. Kenapa?
Bekerja atau berbisnis saya samakan dengan menemukan cinta sejati, mari kita membayangkan ketika menemukan cinta sejati, menemukan pasangan kita.Â
Kita akan memperjuangkan dengan sekuat tenaga untuk memperjuangkan untuk bersama, melakukan perjalanan puluhan kilo, bahkan ratusan, mempertahan komunikasi sebesar apapun biayanya, tetap maju untuk selalu bersama walaupun beribu halangan, melakukan hal-hal romanstis yang tidak terbayangkan, bahkan ketika cinta kita menyakiti sangat dalam, kita berusaha memperbaikinya, sedalam apapun sakit itu. Terjatuh dan terjatuh dan selalu bangkit untuk mempertahankan cinta.
Kadang kita melakukan hal-hal tolol untuk terus mempertahankan cinta sejati kita. Demikian juga dengan pekerjaan dan bisnis, pastikan itu cinta sejati kita, apapun itu. karena ketika kita yakin menjadi Tukang Las ada cinta kita, kita akan menjadi Tukang Las terbaik disekitar kita, menjadikan hasil las kita adalah karya seni terbaik disekitar kita, demikian juga ketika kita merasa menjadi Pemain Bola adalah hati kita, kita akan menjadi pemain bola handal yang tidak pernah menyerah, kita menjadi pemain bola yang ulet, atletis dan tidak terkalahkan walaupun tekel lawan melukai kaki kita.
Ketika kita menjadi Tukang Kopi, kita akan menjadi Tukang Kopi terenak dan menyajikan dengan penuh empaty, saat kita menjadi karyawan, kita akan menjadi karyawan yang bisa melakukakan pekerjaan terbaik, rapi dan tanpa lelah.
Saat itu kita tidak akan peduli dengan omongan miring disekitar kita, karena kita bahagia dengan hidup kita dan selalu akan melakukan yang terbaik dibidang kita, menemukan cara-cara supaya kita jadi unggul dibidang kita, dan berkontribusi maksimal dilingkungan komunitas kita, bukan jadi mediocre, selalu menjadi nomer satu.
Dan Etos kerja akan datang dengan sendirinya, bukan karena paksaan, bukan karena tekanan, bukan karena rasa takut, tapi Etos kerja mengalir dengan sendirinya.
Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati kita bukan karena omongan orang tentang kita, seberapa tebal dompet kita, tetapi kebahagiaan sejati adalah tentang seberapa penuh hati kita oleh cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H