Mohon tunggu...
Harry Puguh
Harry Puguh Mohon Tunggu... Administrasi - Sustainability Profesional

Saya bekerja di lembaga swadaya masyarakat selama lebih dari 20 tahun dan sekarang bekerja dibidang sustainability

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Karyawan Menjadi Pengusaha

22 Maret 2021   16:07 Diperbarui: 22 Maret 2021   16:17 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan jangan lupa ya, pas olahraga di pedestrian, jaga jarak dan pakai masker, biar gak sesak nafas ngisap polusi dan ketular corona. Masker emang penting sih sekarang-sekarang ini, dan bisa dibeli di pusat batik thamrin city, motif batiknya keren-keren kok, harga lima ribu bisa ditawar, tapi jangan nawar sampai berbusa-busalah kalau buatan UMKM.

Baju bajuan, tinggal jalan kaki ke ambas atau kuncit, di situ banyak banget barang bagus dan diskon semua, semua ada, baju olahraga dan kerja lengkap disana, awet dan ekonomis pokoknya. Jangan pura-pura kaya beli baju di Lotte, Pacific place atau GI. Lagian ya beli baju disitu sama saja beli barang orang yang menggajimu, keluar kantong kiri, masuk kantong kanan namanya.

Udah nih, Tempat tinggal, makan sama pakaian, sekarang tinggal hiburan, pandemic kaya gini emang ada enaknya, biaya hiburan sangat minim, tapi ya itu jadi pada doyan olshop, mata kita dimanjakan sama diskon dan kemudahan belanja, tapi inget lah, ada orang  tua, sodara kita yang perlu dibantu khan. Jempol kita banyakin aja buat neken transfer ke orangtua atau sodara kita yang membutuhkan bre, kadang-kadang membantu sesame juga membuat hati kita tenang to, bisa membuat hidup kita penuh.

Bentar lagi selesai pandemic, harusnya sih, banyak tabungan , badan sehat dan orang yang kita sayangi terawat, kalau malah sebaliknya ya, banda gembrot, gak data tabungan dan orang disekitarnya nelangsa ya berarti kita dodol lah.

Jadi sebenernya kita bisa lah, hidup dengan empat juta sampai lima juta hidup dijakarta, nah kalau gaji kita 14 juta, kaya yang disyaratkan sama Jakarta buat dapet DP 0%, kita bisa tuh nabung 9 juta perbulan, kebayangkan, dua tahun setelah pandemik kita punya uang habis 200 juta lho ditabungan, jangan lupa sebagian dibelikan saham yang prospeknya bagus, sebagian buat beli lahan, sebagian buat bisnis sesuai dengan apa yang kita cintai.

Jangan lah hidup kita didikte sama pedagang besar, yang banyak mengiklan di media massa, meracuni kita dengan gengsi dan gaya hidup yang membebani. Kalau mau menjadi seperti mereka, mulailah memakai cara pikir seperti mereka, mereka melihat keinginan kita menjadikan kesempatan untuk membuat keinginan kita tercukupi. Walupun  kita tahu, kebanyakan keinginan yang tidak penting khan.

Itu aja sih yang mau aku bagikan selama hidup di Jakarta, sekarang saya punya toko kecil, dan moga-moga jadi besar sebelum pensiun, jadi pas pensiun bisa ngelola bisnis yang besar, punya hotel, punya caf, punya kebon pertanian.

Janganlah berhenti bermimpi walaupun kita karyawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun