Mohon tunggu...
Sosa Male Signatori
Sosa Male Signatori Mohon Tunggu... -

Male Signatori

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Hidup atau Sudah "Mati" Anda Hari Ini?

4 Agustus 2010   11:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berada dimana kita saat hidup?
Apa yang kita akan lakukan saat masih hidup?
Apa yang kita dapatkan saat kita masih hidup sampai saat ini?

Pertanyaan pertanyaan yang mungkin akan mendapatkan puluhan bahkan ratusan jawaban dari orang-orang di luar sana. Kehidupan. Adalah suatu perjalanan panjang dimana setiap individu mempunyai sebuah lembar cerita yang sudah dituliskan dan dilengkap dengan sebuah tubuh dan jiwa yang menjadi satu. Akal, pikiran, perasaan dan lain-lainnya adalah kelengkapannya. Tubuh disenjatai sebuah jantung untuk melewati lembar cerita tersebut dan jiwa di isi oleh sebuah ruh. Ruh yang dtiupkan ketika manusia itu sudah berada di dalam janin selama kurang lebih 120 hari. Dan pada saat itulah selembar cerita itu di mulai. Janin disempurnakan bentuknya, diciptakan pendengarannya, penglihatannya, kulitnya, dagingnya, tulangnya, jenis kelaminnya, rezeki bahkan ajalnya. Setelah -+ 9 bulan siaplah kita menjalani lembar cerita yang penuh dengan tuntutan itu. Kehidupan namanya.

Lalu bagaimana dengan kematian?
Di saat ruh berpisah dengan jiwa. Seperti saat menutup mata. Hanya kegelapan dengan cahaya-cahaya kecil disekitarnya. Seperti saat kita melihat tetapi mata kita tertutup. Seperti saat kita berbicara tetapi mulut kita terdiam. Seperti saat kita berjalan tetapi kaki kita tergulai lemas dan seperti seluruh tubuh kita bergerak tetapi kita melihat tubuh kita terbujur kaku disebuah keranda di kelilingi oleh orang-orang terdekat kita. Kematian. Kata itu yang akan semua makhluk hidup alami. Kematian dunia yang sebenarnya.

Semua perjalanan panjangnya tertuju pada kematian.
HIDUP KITA UNTUK MATI KITA.

Berawal dari sebuah ketiadaan lalu melalui proses yang bermulai dari bentuk air, menjadi janin, kemudian menjadi bayi, lalu menjadi anak-anak, dan akhirnya menjadi dewasa yang pada akhirnya menuju kematian. Bersekolah saat masih anak-anak hingga dewasa, lalu mempunyai tuntutan untuk bekerja, mencari pasangan hidup, menikah, mempunyai anak dan membesarkannya, tua kemudian meninggal atau tahapan kematian.
Apakah harus berjalan seperti itu?
Tidak!
Setiap individu memiiki sebuah kesempatan untuk merubahnya, Dalam artian, dari proses kehidupan tadi tidak hanya kita lewati dengan hal-hal biasa yang mungkin semua orang sudah lakukan di dunia ini sampai pada waktu kematian itu datang dan hanya meninggalkan tangis pada orang-orang terdekat dengan kita. Bolehlah saya menyebut orang itu sudah "mati" pada saat dia masih bernafas dan jantungnya masih berdetak.

Gunakan jantungmu yang masih berdetak, kakimu yang masih bisa melangkah, matamu yang masih bisa menatap dan ruh yang masih bersatu dengan jiwamu untuk melakukan suatu langkah besar dalam hidup. Merubah catatan dalam lembar cerita, mengisi lembar kosong dalam catatan itu dan biarkan tinta emas mengisi semua. Setidaknya ada 1-2 orang yang mengetahui bahwa nama anda pernah mengisi kehidupan ini. Rasakan bahwa anda benar-benar pernah "hidup". Semua tidak akan datang dengan sendirinya karena tuhan tidak akan memberikankan apa yang kita harapkan tetapi senantiasa memberikan apa yang kita butuhkan. Dan kesalahannya kadang kita melewatkan semua apa yang telah tuhan berikan.

Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan seseorang yang cukup mapan dan dari cara menatap dunianya saya rasa ia telah mendapatkan kebahagiannya. Dengan seorang anak laki-laki yang kurang lebih berumur 4 tahun ia berjalan di pelataran mall keduanya berjalan dengan penuh senyum bahagia. Saya sempat bertanya kepada orang tersebut tentang pencapaian kebahagian dalam hidupnya.

" Hai saudara, apa yang bisa membuat saudara begitu bahagia?" Tanya saya.

Lalu orang itu menjawab "Saya dapat menjalankan perintah-perintah dari tuhan saya, saya memiliki keluarga yang sehat, memiliki istri yang cantik, memiliki anak yang sehat pula, memiliki materi yang cukup, mempunyai pekerjaan yang baik, rumah yang nyaman walaupun sederhana, hemmm. . "

Sampai pada suatu keadaan yang membuat orang itu bingung dan terdiam tentang apa yang sebenarya bisa membuat dia bahagia. Kebahagian berawal dari hal kecil. Seperti saat kita dapat saling menggenggam tangan dengan orang tua kita (terlepas dari hubungan dengan tuhan). Sebuah kebahagian sederhana yang masih bisa dirasakan saat keduanya masih memiliki ruh di dalam jiwanya. Kita sering melewatkan kebahagian sederhana tersebut dan terlupakan dengan pekerjaan harian, terlalu sibuk bekerja dan melupakan perintah tuhannya, terlalu sibuk dengan pasangan dan melupakan orang tuanya. Lebih sering menanyakan keadaan pasangan daripada orang tua, lebih sibuk bertemu dengan pasangan daripada sekedar menjemput orang tua yang sedang berada di luar. terlalu sibuk dengan hal sekitar lalu rapuh saat semua telah menghilang.

Merasa tersakiti oleh orang tua lalu menyerah untuk membahagiakannya?
Merasa terkhianati oleh pasangan lalu rapuh untuk menjalani semua?
Dan merasa mendapat cobaan yang berat oleh tuhan lalu melupakannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun