Mohon tunggu...
Sorot
Sorot Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Resmi

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana Sorot digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel seputar rilis, serta kolaborasi dengan mitra. Email : sorot.kompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kampanye Akbar di Sidoarjo, Ganjar dan Puan Kompak Serukan Lawan Intimidasi

22 Januari 2024   12:45 Diperbarui: 22 Januari 2024   14:03 3208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika tidak (netral), konsekuensinya terlalu besar karena bisa mencederai demokrasi," ucapnya.

Sebagai informasi, kampanye akbar bertajuk "Hajatan Akbar" di GOR Sidoarjo dihadiri puluhan ribu pendukung dari kader PDIP, mulai dari simpatisan hingga relawan.

Ketua Panitia Kampanye Akbar, Hari Yulianto menjelaskan, kampanye bertajuk hajatan rakyat dihadiri sekitar 70 ribuan massa, baik dari unsur partai pengusung maupun kelompok-kelompok relawan pendukung.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim, MH Said Abdullah dalam keterangannya kepada media menyampaikan, perintah menghadiri kampanye bertajuk Hajatan Rakyat untuk mendengarkan secara langsung paparan visi misi dari capres Ganjar.

Hajatan rakyat, lanjut dia, merupakan simbolisasi kesatuan warga dari berbagai penjuru Jatim.

"Lewat Hajatan Rakyat, kami ingin mengembalikan semangat kepemimpinan yang merakyat. Itulah yang dibutuhkan (Indonesia) saat ini. Kepemimpinan merakyat yang genuine, dari rakyat, dan berpihak pada rakyat," ujar Said.

Said menilai, Indonesia saat ini perlu menghidupkan kembali keberpihakan kepada wong cilik.

"Kesadaran politik yang harus dibangun juga mesti terpusat pada rakyat, tapi jangan buat wong cilik terombang-ambing hanya pada bantuan sosial (bansos) atau bantuan langsung tunai (BLT) yang memang itu kewajiban Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah. (Bantuan) ini bukan (dari) sinterklas, tapi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), jadi bukan dari personal. Kami akan menghidupkan kesadaran wong cilik," ujar Said.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun