Arumi Bachsin menyesalkan video pernyataan Gibran Rakabuming Raka yang direkayasa soal program makan siang atau susu gratis. Ia mengatakan bahwa terdapat bagian yang dipotong sehingga Gibran seolah salah memberikan data mengenai jumlah anak di Indonesia yang kemudian menimbulkan kesalahan persepsi di tengah masyarakat.
"Padahal yang dimaksud Mas Gibran adalah jumlah anak dari sekitar 70 negara yang sudah pernah menerima manfaat program makan siang atau susu gratis," jelas Arumi dalam keterangannya, Sabtu (15/12).
"Data 400 juta anak tersebut diperoleh dari United Nations World Food Program. Bagian penjelasan mengenai 400 juta anak di sekitar 70 negara dipotong," sambungnya.
Arumi berharap, berita bohong (hoaks) dan kampanye hitam bisa dihindari sehingga ajang Pilpres 2024 bisa menjadi sarana edukasi politik bagi masyarakat. Arumi pun memaklumi bahwa kritik merupakan hal yang lumrah dalam kampanye, tetapi ia tidak membenarkan terkait rekayasa untuk menjatuhkan lawan politiknya.
"Ada yang bilang ini istilahnya spin doctor. Pernyataan seseorang dipenggal lalu ditambahkan narasi melalui caption, seakan-akan pernyataan itu salah, padahal jika dikutip lengkap tanpa dipotong-potong, faktanya sangat berbeda," tutur Arumi.
Arumi pun melanjutkan bahwa hal ini akan kemudian diviralkan di media sosial sehingga mengecoh masyarakat yang menontonnya, bahkan lapisan masyarakat dengan latar belakang akademis.
Melanjutkan penjelasannya, Arumi menyatakan bahwa berdasarkan studi World Food Program dari PBB, program makan siang di sekolah sudah dilakukan di sekitar 70 negara dan telah membantu 418 juta anak, di antaranya di India yang menjangkau 120 juta anak, serta untuk negara ASEAN yang menerapkan program serupa ada di Malaysia, Filipina, Kamboja dan Thailand.
"Monggo bisa dicek di website Wfp.org, ada namanya program "School Meals" dan Koalisi Makan di Sekolah atau School Meals Coalition yang telah diikuti 76 negara sebagaimana dicantumkan di laporan State of School Feeding 2022 Report," tegas Arumi.
Sebelumnya, beredar potongan video Gibran di media sosial yang seolah-olah menjelaskan bahwa program susu gratis sudah dinikmati 400 juta anak. Video potongan tersebut kemudian ditambahkan narasi seolah-olah pernyataan Gibran tersebut tidak sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia.
Video Gibran tersebut diambil saat acara konsolidasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12). Dalam video lengkapnya, Gibran tengah menjelaskan bahwa program susu gratis sudah ada di 76 negara dan dirasakan oleh 400 juta anak-anak sehingga konteksnya bukan cuma Indonesia.
"Bapak-Ibu harus tahu program makan siang gratis dan susu gratis ini sudah ada di 76 negara dan sudah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 400 juta anak, jadi ini bukan program yang mengada-ada," ucap Gibran di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/12).
"Jadi ke depan, untuk menuju Indonesia emas harus kita siapkan juga generasi emasnya, anak-anak yang sehat, pintar. Itu kuncinya," sambung Gibran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H