Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang ke-92, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan acara bertajuk "Senyum Ibu Pertiwi" yang disiarkan oleh Kompas TV pada Selasa, 22 Desember 2020, pukul 8 malam.
Acara tersebut dibuka dengan pidato singkat yang dibacakan oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri secara virtual. Ia berpesan bahwa secara undang-undang, kaum perempuan dan juga anak-anak di Indonesia telah dilindungi sepenuhnya oleh negara.
Megawati memberikan contohnya seperti undang-undang Persetujuan Konvensi Hak-hak Politik Kaum Wanita tahun 1958, Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan tahun 1984, undang-undang Hak Asasi Manusia tahun 1999, undang-undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga tahun 2004, dan berbagai undang-undang lainnya yang berkaitan dengan perkawinan, anak, dan juga pornografi, serta human trafficking.
Namun, ia menyayangkan mengapa yang terjadi di lapangan, justru masih banyak hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang disebut sebagai perlindungan bagi kaum perempuan.
"Mengapa setelah kita mencapai kemerdekaan yang penuh, yang dialami oleh kaum perempuan kita justru lebih banyak hal-hal yang tidak esensial terhadap perkembangan dan kemajuan negara?" ujarnya.
Ia juga mengakui bahwa jumlah kaum perempuan yang berprestasi jika dibandingkan dengan jumlah perempuan di seluruh Indonesia masih sangat minim.
Untuk itu, ia berharap Peringatan Hari Ibu ini dapat menjadi kontemplasi bagi seluruh kaum perempuan Indonesia untuk bersama-sama berpikir dan meyakini bahwa sesungguhnya sudah tidak ada halangan lagi bagi kaum perempuan untuk maju, karena telah diberikan kehormatan penuh oleh negara dan pemerintah untuk berikrar bagi bangsa dan negara.
"Siapapun yang mau berprestasi memperjuangkan kehidupan bangsa dan negara ini, kepada kita kaum perempuan untuk berkiprah bagi bangsa dan negara. Mari bersatu padu menyuarakan, perempuan juga mampu dan bisa! " tutupnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang dihadiri oleh narasumber Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi, serta dipandu oleh host Frisca Clarissa, dan Irgi Fahrezi.
Ketika ditanya mengenai kata "perempuan", Bintang Darmawati berpendapat yang terlintas adalah sosok yang penuh kelembutan, tetapi pejuang yang tangguh.
"Esensinya perempuan adalah esensi kehidupan, pejuang peradaban, dan pelita penerang yang akan menjadi pemantik, yang akan mempunyai harapan untuk pembangunan bangsa dan negara ini jauh lebih baik ke depannya," ucapnya.