Mohon tunggu...
Sopwan Ismail
Sopwan Ismail Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Semua Bangsa

● Muslim ○ Urang Sunda ● Nasionalis - Religius

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Konstalasi Politik Jelang Pilkada Bupati Ciamis 2018

3 Juni 2017   01:38 Diperbarui: 3 Juni 2017   02:19 3627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diakui atau tidak, suka atau tidak, secara figur Calon Bupati Ciamis periode 2018-2023 mengerucut pada dua nama; Incumbent diwakili oleh Iing Syam Arifin dan penantang diwakili Asep Herdiat Sunarya. Kondisi ini tidak lepas dari peran keduanya dalam memainkan situasi politik untuk terjadi head to head pertarungan Pilkada.

Kondisi tersebut diyakini akan lebih memudahkan keduanya untuk melakukan pemetaan dan konsolidasi kekuatan politik, karena jika ada poros baru akan menambah energi untuk membuat kekuatan baru tidak menggerogoti basis pemilih masing masing.

Wisata Politik

Kecenderungan politisi dalam satu bendera parpol/Orpol (kader partai dan pegiat organisasi politik) untuk berbeda dalam memberikan dukungan politik tidak lepas dari dua hal, pertama upaya pro aktif yang dilakukan oleh kandidat bakal calon bupati dalam mendekati politisi, dan kedua adanya upaya pro aktif dari politisi untuk mendekati bakal calon bupati. Kedekatan dan upaya dukungan yang nampak secara kasat mata, suka atau tidak, percaya atau tidak ini sebagai bagian dari “Wisata Politik” yang dilakukan oleh politisi.

Kenapa demikian, karena ini ruang yang paling mungkin dilakukan saat partai politik belum menentukan pilihannya berupa rekomendasi partai untuk mengusung salah satu pasangan calon. Karenanya kedekatan dan dukungan politik menjadi sangat cair dan rentan untuk terjadi perubahan.

Bakal calon bupati sangat memahami situasi ini, namun demikian upaya upaya untuk memastikan dukungan politik tidak mungkin tidak dilakukan, karena intensitas komunikasi, keseriusan lobby dan partisipasi kandidat dalam kerja kerja politik partai akan menjadi catatan-catatan yang akan disampaikan kepada pimpinan partai di atasnya sebagai bahan pertimbangan menjatuhkan pilihan usungan/dukungan.

Sebagai incumbent, Iing melakukan lobby politik dengan cara yang lebih soft dan sebaliknya Herdiat lebih sedikit terbuka. Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing, dengan caranya dapat mengukur sejauhmana konsistensi partai politik dalam memberikan arah dukungan politik.

Politisi Kembali Ke Barak

Setelah berwisata dan berpetualang selama setahun lebih dalam upaya untuk memberikan dukungan politik, politisi pada ahirnya akan melakuan kajian dan melakukan kalkulasi politik untuk menentukan sikap ahir kepada siapa dukungan politik akan diberikan.

Pada saat inilah, dukungan politik akan kembali ke titik nol, politisi akan ditarik paksa untuk memasuki “barak” masing masing untuk mengkaji, membaca berbagai kemungkinkan, hitung untung rugi memberikan dukungan politik.

Sejatinya parpol akan menimbang kepada siapa dukungan politik akan diberikan bersandar pada beberpa hal, terkait konstitusi dan platform partai, kesamaan koalisi politik ditingkat pusat dan propinsi, arah perjuangan politik partai ditingkat lokal dan kalkulasi keuntungan politik dalam menghadapi kontestasi pemilu legislatif dan pemilu presiden yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun