Mohon tunggu...
SopiSolihah
SopiSolihah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Jurnalistik/ Persma

Menyukai Perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Ternyata Warna Pink yang Identik dengan Simbol Feminine Dulunya Warna Maskulin Loh, Ini Sejarahnya!

9 Agustus 2024   20:33 Diperbarui: 9 Agustus 2024   20:34 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo Kompasiner, kalian pasti sering kan mendengar istilah Gender Reveal Party? Pesta tersebut menjadi trend dikalangan masyarakat terutama orang tua muda masa kini. Mengutip dari laman Oxford Learners Dictionaries, Gender Reveal Party diartikan Sebagai pesta pengumuman jenis kelamin anak yang tengah dikandung seorang ibu.  Pengumuman jenis kelamin tersebut biasanya disimbolkan dengan menggunakan warna, jika anak yang di dalam kandungannya perempuan, maka warna yang digunakan adalah warna pink (merah muda) sedangkan jika laki-laki menggunkaan warna biru. Tapi pernah gak sih berpikir mengapa menggunakan kedua warna tersebut? Jawabannya karena warna di golongkan berdasarkan ekspresikan gender dengan makna tertentu. Misalnya warna merah muda di asosiasikan untuk perempuan karena karakter atau makna dari warna tersebut adalah feminine.

Bersumber dari chanel YouTube Tempo, ternyata Asosiasi ini baru terbentuk pada abad ke-20 karena ternyata sebelumnya pink adalah warna maskulin yang diperuntukan bagi laki-laki,

Begini sejarah singkatnya,

Pada tahun 1432 seorang arsitek berkebangsaan Italia, Leon Battista memperkenalkan macam-macam warna serta karakter dari setiap warna tersebut. Saat itu pink di definisikan sebagai warna maskulin karena dianggap warna yang tegas  sehingga cocok untuk mendefinisikan laki-laki. Selain itu warna merah muda atau pink juga merupakan turunan dari warna merah yang terkesan bergairah dan kreatifitas seperti karakter laki-laki. Sehingga pada zaman tersebut baju merah diperuntukan untuk laki-laki dewasa dan merah muda untuk anak laki-laki.

Sedangkan menurut Joe B. Paoletti dalam bukunya "Pink and Blue, Telling the Grils and Boys" sepanjang abad 19 pakaian pria di Amerika didominasi oleh warna cerah seperti merah muda, putih, dan ungu, dan pada tahun 1927 warna pink pernah mendominasi toko pakaian pria di Amerika. Di wilayah lain yaitu negara Jepang, bunga sakura yang mekar berwarna pink merupakan simbol kesatria muda yang maju di medan perang dan menggambarkan lelaki sejati sehingga pink disebut merupakan warna yang maskulin.

Setelah perang dunia, pendobrakan asosiasi warna mulai dilakukan, pada saat itu produsen pakaian ingin menjual lebih banyak pakaian sehingga digunakan kode warna yang pada saat itu warna merah muda mulai digunakan pada pakaian anak perempuan untuk mengefisienkan biaya.

Faktor lain juga berawal dari tokoh berpengaruh saat itu, istri presiden Amerika Serikat, Mami Dwight Eisenhower pada acara malam inagurasi tahun 1953 yang pada saat itu menggunakan gaun warna merah. Pakaian Mami malam itu langsung mengundang pujian masyarakat dan di muat di koran-koran. Gaun merah muda tersebut dianggap membuat mami terlihat semakin anggun, elegant dan feminin. Gaun merah muda mami malam itu membawa angin segar bagi perempuan dan dijadikan rujukan banyak perempuan.

Tidak berselang lama, Toserba Sears menampilkan baju perempuan dengan warna pink selama dua tahun berturut-turut, Kebijakana tersebut ternyata mendorong trend baru dikalangan masyarakat hingga puncaknya pada tahun 1980mulai banyak bayi perempuan menggunkaan pakaian berwarna pink dengan aneka aksesorisnya dan berkelanjutan sampai sekarang.  

Tapi nampaknya trend tersebut akan bergeser lagi, mengingat masyarakat sudah mulai merasa warna pada gender hanya sekedar simbol untuk hal tertentu saja dan tidak mutlak, seperti menurut Profesor George dari Washingtong University, "" hari ini kitab isa memakai fashion pink warn abarbie dan besok kitab isa memakai overall yang santai dan maskulin,"

Gimana menurut kalian? Apakah Pink akan tetap menjadi warna feminine atau bisa kembali ke maskulin?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun